CIAMIS,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kabupaten Ciamis tengah menelusuri penyebab melonjaknya harga bawang merah di pasaran dalam beberapa waktu terakhir. Sekretaris Daerah (Sekda) Ciamis, Andang Firman, mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk daerah penghasil bawang, untuk memastikan faktor yang memicu kenaikan harga.
“Kami akan mencari tahu apakah kenaikan ini dipengaruhi berkurangnya hasil panen akibat cuaca, atau ada faktor lain,” ujarnya, Senin (11/8/2025).
Baca Juga: 336 Pembalap Ikut Kejuaraan Bhayangkara Road Race 2025
Sebagai langkah antisipasi agar harga tidak terus melambung, Pemkab Ciamis mendorong masyarakat untuk menanam bawang merah atau sayuran lainnya di pekarangan rumah. Upaya ini bahkan sudah dimulai di lingkungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setempat.
Menurut Andang, meski kenaikan harga bawang merah saat ini belum berdampak langsung pada inflasi daerah, harga bahan pokok yang tinggi berpotensi memicunya.
“Angka inflasi kita masih di bawah 3,5 persen karena indeks ukurannya mengacu ke Tasikmalaya,” jelasnya.
Kenaikan harga ini dirasakan langsung oleh pedagang makanan. Rohanah, pemilik warung nasi, mengaku kesulitan menyesuaikan bumbu masakan.
“Biasanya, Rp20 ribu bisa dapat 0,5 kilogram bawang merah. Sekarang, jumlahnya jauh berkurang. Otomatis bumbu masakan pun jadi dikurangi,” keluhnya.
(Husen Maharaja)
