Jumat 31 Januari 2025

Pj Bupati Garut Resmikan Pabrik Es dan Cold Storage PT PLN

GARUT,FOKUSJabar.id: Pj Bupati Garut, Barnas Adjidin meresmikan pabrik Es dan Cold Storage di Desa Samuderajaya, Kecamatan Caringin, Kamis (30/1/2025).

Pabrik es dan cold Storage merupakan bantuan dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat (Jabar) untuk mendukung sektor perikanan di wilayah Garut bagian selatan.

BACA JUGA:

Pj Bupati Garut Tinjau Lokasi Bencana Bungbulang

Pj. Bupati Garu mengapresiasi kepedulian PT PLN UID Jawa Barat terhadap masyarakat pesisir Garut.

Menurutnya, pabrik es ini menjadi kebutuhan vital bagi nelayan agar hasil tangkapan tetap segar.

“Yang tadinya membeli es Rp50 ribu. Sekarang hanya Rp25 ribu. Ada cost yang berkurang untuk produksi ikan. Dan ini sangat membanggakan bagi masyarakat,” kata Barnas Adjidin.

Pj Bupati Garut berpesan, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Motekar selaku pengelola fasilitas tersebut agar menjaga dan mengelola bantuan tersebut. Dengan begitu, manfaatnya bisa dirasakan dalam jangka panjang.

General Manager PT PLN UID Jawa Barat, Agung Murdifi mengatakan, peresmian ini merupakan bagian dari program Desa Pesisir Berdaya sebagai wujud komitmen PLN dalam pembangunan berkelanjutan.

Agung menyampaikan, sebelumnya Dia mendapat informasi bahwa nelayan membeli es Rp50 ribu. Dengan adanya pabrik ini, mereka cukup mengeluarkan isi kocek Rp25 ribu.

BACA JUGA:

Pj Bupati Garut: Curug Sanghyang Taraje Objek Wisata Terbaik

Ia menambahkan, pembangunan fasilitas ini menelan biaya sekitar Rp1 milyar. Ke depan, ia berharap kapasitas cold storage yang saat ini 2 ton per hari dapat terus berkembang.

“Harapannya dua tahun lagi saya jalan-jalan ke sini BUMDes Motekar bisa mengembangkan menjadi 4-6 ton per hari,” ungkapnya.

Ketua BUMDes Motekar, Joice Artas menyampaikan, BUMDes Motekar berdiri untuk mengelola usaha dan potensi desa.

Ia mengungkapkan, Desa Samuderajaya merupakan bagian desa pesisir yang memiliki potensi perikanan tangkap yang besar.

Ia menjelaskan, sebelumnya desa belum memiliki fasilitas pendukung bagi nelayan. Dengan adanya bantuan ini, kini memiliki pabrik es berkapasitas produksi 6 ton per hari dan cold storage dengan daya tampung 3-4 ton.

“Kami akan menyediakan kebutuhan es nelayan dengan harga yang terjangkau. Kemudian kami menjual dengan harga yang lebih murah,” singkatnya.

(Bambang Fouristian)

Berita Terbaru