GARUT,FOKUSJabar.id: Anak perempuan siswi Sekolah Dasar (SD) berinisial D (12) di Kabupaten Garut diduga menjadi korban perundungan (bullying) oleh teman sebayanya sejak berada di Taman Kanak-Kanak (TK). D menerima kekerasan di kemaluannya hingga mengakibat luka pembengkakan hingga infeksi.
Aksi perundungan tersebut sejak D berada di TK hingga siswi sd di garut ini duduk di bangku kelas 4 sekolah dasar, korban diduga dianiayai menggunakan terong dan jagung yang terjadi di sekolah tempat korban belajar saat itu.
Orang tua korban Linda Atika (32) menceritakan awal diketahui menjadi korban perundungan tersebut anaknya saat itu merintih kesakitan pada bagian kelamin. Pada saat diperiksa, terlihat mengeluarkan darah dan nanah pada alat kelaminnya itu.
BACA JUGA: 161 Ekor Terinfeksi PMK, Diskannak Garut Gencar Mitigasi
“Pas ditangani sama dokter langsung mempunyai, katanya ini mah pelecehan katanya, pelecehan, tapi bukan sama organ kelamin laki-laki, tapi kayak dimasukin benda-benda tajam karena pas alat kemaluan anak saya dilihatin tuh udah sobek gitu,” kata Linda Atikah Sabtu (11/1/2025).
Kemudian Linda memberanikan diri untuk melaporkan apa yang dialami anaknya tersebut kepada pihak berwajib namun putus ditengah jalan. Lantaran korban saat itu menderita kesakitan.
“Dokter pertama gak mau memberitahu, malah aku disuruh lapor ke pihak berwajib, tapi lihat kondisi anak aku waktu itu gak memungkinkan, tapi sempat aku tuh datang ke Polsek Cibatu terus sempat ke Polres Garut, pernah juga cuman pas panggilan mau wawancara, anak sampe menjerit dan pingsan kaya ketakutan,” katanya.
Keluarga menduga D mengalami trauma berat akibat kejadian perundungan yang ia alami tersebut, bahkan pihak keluarga sering melakukan perundingan untuk menyembuhkan sakit yang dialami korban.
“Keluarga runding dulu gimana ini lihat mental anak kayak gini, psikis anak gak memadai jadi malah nangis kesakitan terus,” ungkapnya.
Orang tua korban mengaku pernah mengikuti pengobatan di spesialis kelamin. Namun setelah melakukan pengobatan tak berselang lama sakit yang dialami D kembali kambuh dan mengeluarkan darah dan nanah.
“Waktu kelas 4 SD saya tidak tahu awalnya cuman anak pas pulang lomba tiba-tiba dia mau ganti celana katanya Kenapa celananya diganti? Gak apa-apa bekas perlombaan. karena ini kotor Gak curiga disitu Aku gak curiga ada kejadian yang aneh ke anak cuman pas ngompol lama di kamar mandi dan malemnya kayaknya bilang sama adik saya kayaknya tapi si adik belum bilang, pas besoknya aku mau nyuci celana dalamnya ada bercak darah. Malamnya anak aku nangis dia kebangun tidur, mungkin pengen buang air kecil dan bilang perih, ditanya kenapa dia ngomong tidak apa-apa,” ungkapnya.
BACA JUGA: PascaNataru, Pj Bupati Garut: Harga Bapokting Stabil
Linda mengatakan, saat ini anaknya masih mengalami trauma dan luka infeksi pada bagian kelamin. Bahkan, untuk menghilangkan rasa takut anaknya itu ia rela berpindah tempat tinggal di wilayah Kiaracondong Kota Bandung sampai sekarang.
“Karena si anak mungkin traumanya terulang lagi ingatannya karena kejadian lagi dan merasa tidak nyaman. Anak aku jadi kayak misalkan Kayak ngerasa gak ada yang lindungi karena aku disana kan cuma tinggal sendiri gak ada orang tua begitu pun suami,” pungkasnya.
(Yusuf Mugni/Anthika Asmara)