Kamis 12 Desember 2024

Lewat Kompetisi Generators, Schneider Electric Foundation Siap Kembangkan Talenta Anak Muda

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Schneider Electric Foundation gelar kompetisi Generasi Remaja Inovator Schneider (Generators) di Graha Manggala Siliwangi Jalan Aceh Kota Bandung Jabar Rabu (20/12/2023).

Acara ini, merupakan puncak penutupan program Generators yang sudah berjalan pada Agustus 2023 lalu. Acara yang mengusung tema ‘Bandung Lautan Aksi 2023: Mengubah Bandung dengan Aksi Nyata Transisi Energi’.

BACA JUGA: Jabar Sukses Jadi Tuan Rumah Piala Dunia FIFA U- 17 Tahun 2023

Human Resourcers Director Schneider Electric Indonesia & Timor Leste Sondang Saktion mengatakan, hari ini merupakan grand final kompetisi generators yang di ikuti oleh 75 SMPN di Kota Bandung.

“Kompetisi ini yang mengangkat isu-isu terkait emisi karbon antara lain seputar kelistrikan, transportasi, limbah serta gaya hidup. Proyek yang diusung mulai dari gerakan dan kampanye perubahan gaya hidup hingga proyek berupa prototipe energi alternatif dan daur ulang limbah,”kata Sondang Saktion.

Sondang menyebut, sebagai impact company, Schneider Electric mengedepankan inisiatif dan program yang dapat memberdayakan seluruh generasi untuk terlibat dalam mencari solusi yang berdampak bagi keberlanjutan bumi dan generasi masa depan.

“Salah satu pilar inisiatif dan program kami adalah pengembangan talenta muda,” katanya.

Menurutnya, Schneider Electric Foundation telah banyak melakukan program pengembangan kompetensi tingkat vokasi dan universitas. Kini, pihaknya merambah di tingkat SMP.

BACA JUGA: Kasus Covid-19 Meledak, Pemprov Jabar Ingatkan Prokes dan Vaksinasi

“Selama lima bulan penyelenggaraan, Schneider Electric bekerjasama dengan Ancora Foundation, Dinas Pendidikan Kota Bandung, dan GenEd (Generation Educators) untuk memberikan berbagai kegiatan learning platform, dimana mereka dapat mengakses beragam informasi terkait pengertian jejak karbon, bagaimana cara memberikan solusi menggunakan metode design thinking, serta menampilkan diskusi antara siswa dan ahli dari Schneider Electric mengenai topik yang berhubungan mengenai kelistrikan,” ucapnya.

Pada kesempata yang sama, Corporate Ciitizenship Specialist Schneider Electric Aswita Wulandari Saragih mengatakan, program Generators tidak hanya diperuntukkan bagi peserta didik. Akan tetapi turut memfasilitasi tenaga pendidik.

Ia berharap, setelah program GENERATORS selesai para peserta didik nantinya terus menumbuhkan rasa ingin tahu dan literasinya terhadap isu sustainability serta menjadi pribadi pembawa perubahan.

“Pengenalan terhadap masalah lingkungan, dan sosial sejak dini kepada generasi muda sangat penting untuk mereka dapat lebih cepat beradaptasi dan memiliki kompetensi mumpuni di era green jobs ke depannya.

Menyuguhkan isu-isu ini secara sederhana, interaktif dan memacu anak-anak untuk aktif terlibat dalam pembelajaran hingga menuangkannya dalam suatu proyek sangat lah penting,” kata Aswita Wulandari Saragih.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung Hikmat Ginanjar mengatakan, program Generators sangat bermanfaat memperkaya peserta didik dalam penguatan karakter dan wawasan.

Pihaknya pun mengapresiasi inisiatif Schneider Electric dan Ancora Foundation dalam mengembangkan materi pembelajaran yang selaras dengan isu terkini, dan memberikan kesempatan bagi guru dan peserta didik dalam mengembangkan kreativitas dan ide-ide inovatif.

“Hari ini, kita menyaksikan hasil karya dari 75 karya siswa/i SMPN Bandung dan kita bangga dengan partisipasi anak-anak muda Bandung.

Kita berharap, bahwa kerjasama di sekolah antara kepala sekolah, guru-guru, dan siswa-siswi ini dapat mendorong sekolah menjadi komunitas belajar yang semakin peka terhadap isu-isu energi dan sustainability,” kata Hikmat Ginanjar.

Perlu diketahui, tiga SMPN Kota Bandung terpilih sebagai pemenang kompetisi generasi remaja inovator schneider (GENERATORS) menyingkirkan 10 finalis terpilih dari 75 tim.

SMPN 54 Kota Bandung keluar sebagai pemenang pertama dengan menciptakan produk bioethanol, sebagai alternatif bahan bakar dengan memanfaatkan bahan organik yakni singkong.

Predikat kedua berhasil disabet SMPN 1 Kota Bandung. Mereka berhasil menciptakan produk eco enyzme yang terbuat dari sisa makanan dan diolah menjadi pestisida dan pupuk alami.

Sementara, SMPN 39 Kota Bandung menjadi juara ketiga setelah berhasil menciptakan baterai hemat kuat yakni baterai daur ulang menggunakan karbon dari limbah baterai.

(Yusuf Mugni/Anthika Asmara)

Berita Terbaru

spot_img