Senin 9 Desember 2024

LSN Sebut, Ada Lima Faktor Elektabilatas Prabowo-Gibran Tetap Kokoh di Puncak

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Lembaga Survei Nasional (LSN) kembali merilis hasil survei terbaru tentang perkembangan elektabilitas pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden menjelang Pemilu 2024 mendatang.

Hasilnya, elektabilitas pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka kokoh di posisi puncak dan tak tergoyahkan oleh berbagai isu dan tuduhan kecurangan yang dihembuskan lawan-lawan politiknya.

“Ketika LSN mengajukan pertanyaan kepada responden, seandainya Pemilu dilaksanakan saat ini paslon mana yang dipilih, ternyata sebanyak 42,1% responden menjatuhkan pilihan pada Prabowo-Gibran. Kemudian pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dipilih oleh 28,8% responden sedangkan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar didukung oleh 25,2% responden. Sementara itu sebanyak 3,9% responden mengaku belum bisa memutuskan pilih paslon mana,” kata Direktur Eksekutif LSN Gema Nusantara Bakry pada saat zoom meeting Jumat (24/11/2023).

BACA JUGA: Sudah Ada Nomor Urut, Partai Koalisi Prabowo -Gibran di Kota Tasikmalaya Tancap Gas

Gema mentebut, survei LSN ini dilakukan pada 5 hingga 12 November 2023 di 38 Provinsi di seluruh Indonesia. Jumlah sampel sebanyak 1.420 responden yang diperoleh melalui teknik random sampling.

“Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara tatap muka dengan responden dipandu kuesioner. Sedangkan margin of error atau ambang kesalahan yang ditetapkan dalam survei ini sebesar +/- 2,6% dengan tingkat kepercayaan (level of confidence) 95%. Validasi data mengacu pada data kependudukan yang dikeluarkan BPS,”ucapnya.

Menurutnya, dengan gambaran peta elektabilitas tersebut, hampir pasti Pilpres 2024 akan berlangsung dua putaran. Namun mengingat sisa waktu masih dua bulan lebih segala kemungkinan masih bisa terjadi, termasuk kemungkinan Pilpres berlangsung satu putaran saja.

“Dengan tren elektabilitas yang terus menguat dan sentimen positif yang terus meningkat, Prabowo-Gibran menjadi satu-satunya paslon yang paling berpeluang menang dalam satu putaran saja,”katanya.

Gema menjelaskan, alasan Prabowo-Gibran masih menjadi yang teratas elektabilitasnya. Lantaran ada lima faktor utama yang menyebabkan hal itu bisa terjadi.

Pertama, publik meyakini bahwa endorsement dan approval Presiden Jokowi diberikan kepada Prabowo-Gibran. Meskipun dihantam dengan berbagai isu dan tuduhan negatif, sebanyak 76,2% publik masih mengaku puas terhadap kinerja Presiden Jokowi. Dengan demikian, faktor Jokowi masih cukup kuat.

Tak hanya itu, dengan bergabungnya Partai Demokrat dan semakin mantapnya dukungan dari partai-partai dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) sedikit banyak berefek positif bagi naiknya elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran.

“Soliditas pemilih Partai Demokrat dan partai-partai anggota KIM lainnya untuk mendukung Prabowo-Gibran terus mengalami kenaikan. Jumlah undecided voters atau pemilih galau di kalangan partai tersebut, khususnya Golkar, PAN, dan Demokrat cenderung berkurang dan semakin mantap menjatuhkan pilihan pada Prabowo-Gibran. Jika mesin partai koalisi ini terus semakin solid dan bekerja total, kemenangan Prabowo-Gibran hampir pasti tak terbendung,” jelasnya.

Selain itu, strategi politik pasangan Prabowo-Gibran terbukti jauh lebih efektif daripada Ganjar-Mahfud maupun Anies-Cak Imin. Mereka terbukti berhasil merebut simpati generasi Z (Gen-Z) dan kaum milenial yang merupakan bagian pemilih terbesar dalam Pemilu 2024 nanti.

“Berdasarkan hasil survei LSN kali ini, lebih dari 45% Gen-Z dan kaum milenial menjatuhkan pilihan pada pasangan Prabowo-Gibran seandainya Pemilu digelar saat ini. Selain menjadi idola anak muda, Prabowo-Gibran juga menjadi pilihan generasi lansia atau 50 tahun ke atas,” ujarnya.

Lebih lanjut Gema mengatakan, faktor kepemimpinan Prabowo Subianto yang inklusif, cukup menarik bagi kaum nasionalis. Publik nampaknya cukup simpati terhadap Prabowo yang selalu menyerukan persatuan dan politik sejuk.

BACA JUGA: KPU Bakal Gelar 5 Kali Debat Capres-Cawapres

“Semua unsur masyarakat  maupun  kekuatan  politik seakan-akan  merasa  nyaman  bersama Prabowo. Bahkan tokoh-tokoh yang sangat berseberangan secara ideologis  pun kini merasa nyaman dan bangga bergabung bersama Prabowo. Tak sedikit jenderal dan tokoh nasional yang dalam dua Pilpres sebelumnya selalu menjadi penjegal Prabowo kini banyak yang bergabung dalam barisan pendukung Prabowo-Gibran,” ungkapnya.

Gema menambahkan, terlepas dari anak biologis Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sendiri merupakan magnet politik baru yang membuat pasangan Prabowo-Gibran semakin tak terkejar oleh Ganjar-Mahfud maupun Anies-Cak Imin.

“Meskipun banyak orang bersikap underestimate bahkan menyebut Gibran sebagai anak ingusan, faktanya Gibran adalah aktor politik baru dengan pendekatan dan gaya politik baru yang disukai banyak anak muda. Gibran punya kemampuan personal memobilasi dukungan sebagaimana Prabowo Subianto. Inilah yang menyebabkan Prabowo-Gibran menjadi “duet maut” yang menakutkan para kompetitornya,” pungkasnya.

(Yusuf Mugni/Anthika Asmara)

Berita Terbaru

spot_img