BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) terus berupaya mencari solusi untuk mengatasi sampah.
Menurut Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, pihaknya membutuhkan masukan-masukan terkait penyelesaian permasalahan sampah di kawasan Bandung Raya, lebih khusus lagi soal pengelolaannya.
BACA JUGA:
Berhasil Mendunia, Bey Machmudin Minta Kriya Jabar Terus Berinovasi
“Di Jabar ada talenta-talenta muda. Mereka itu saya minta ada nggak pemikiran-pemikiran tentang pengelolaan sampah. Khususnya di Bandung Raya,” katanya.
Bey mengatakan, ada beberapa ide, termasuk dari yang kecil. Mereka bukan membuat kebijakan, tapi persepsi lain tentang pengelolaan sampah.
Bey pun lebih menekankan pengelolaan sampah di hulu. Misalnya di tingkat rumah tangga, restoran atau hotel, khususnya untuk sampah organik.
“Kesadaran masyarakat juga harus terus ditingkatkan,” kata dia.
BACA JUGA:
Pelaku Vandalisme di Bandung Terancam Denda Rp 50 Juta dan Tiga Bulan Penjara
Di samping itu, pihaknya konsisten terus mendorong percepatan proyek strategis terkait pengelolaan sampah modern. Seperti Tempat Pengolahan dan Pemprosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka di Kabupaten Bandung dan TPPAS Lulut Nambo di Kabupaten Bogor.
Ini seiring TPA Sarimukti yang sudah semakin penuh dan selayaknya segera berhenti beroperasi.
“Maka sampah organik mulai dipikirkan jangan sampai kita perintahkan tak lagi (membuang sampah) ke Sarimukti, tapi seperti apa solusinya,” kata Pj Gubernur Jabar.
Terkait progres TTPAS Legok Nangka, Bey mengungkapkan masih terdapat beberapa pending item. Namun pihaknya tetap bertekad November 2024 Legok Nangka dapat groundbreaking.
(Budiana Martin/Anthika Asmara)