Kamis 12 Desember 2024

Atasi Darurat Sampah, Pemkot Bandung Hadirkan Mesin Gubrik Mini di Sejumlah TPS

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya lakukan penanganan darurat sampah yang terjadi akibat kebakaran di TPA Sarimukti. Salah satunya dengan memasang mesin Gibrik Mini di sejumlah Tempat Pembuangan Sementara (TPS).

Sebagai informasi, Gibrik Mini merupakan salah satu alat pemilah sampah yang dapat memisahkan sampah organik dan anorganik. Kinerja alat ini dianggap mampu membantu para petugas sampah di TPS.

BACA JUGA:

Diskar PB Kota Bandung Imbau Masyarakat Tetap Waspada Potensi Kebakaran Saat Musim Kemarau

Salah satunya di TPS 3R Kelurahan Kebon Jeruk Kecamatan Andir. Kehadiran Gibrik Mini di TPS ini disebut dapat menjadi solusi penanganan masalah sampah.

Koordinator Wilayah Bojonagara, Joko Endang Slamet menyebut, kehadiran Gibirk Mini dapat membantu para petugas TPS dalam memilah sampah.

“Dalam kondisi TPA yang belum normal, memang kita melihat peran mesin gibrik (Gibrik Mini) ini membantu pemilahan sampah. Jadi sampah organik langsung diolah, sampah anorganiknya dipilah kembali. Sehingga yang dibuang ke TPA adalah sampah residu yang tidak memiliki manfaat,” kata Joko Selasa (3/10/2023).

BACA JUGA:

Bey Machmudin Tergetkan Pembangunan LRT Kota Bandung Dimulai Tahun Depan

Pihaknya pun meyakini, jika Gibrik Mini ada di seluruh TPS, maka upaya Kota Bandung untuk mengurangi produksi sampah ke TPA akan lebih mudah. Sehingga petugas sampah akan lebih fokus untuk melakukan tindakan kepada jenis-jenis sampah tersebut.

“Kita perlu melihat kondisi TPA sedang tidak normal, kekurangan pasti ada. Kita lihat setelah TPA normal. Tapi saya meyakini, kalau TPA sudah normal, alat ini akan sangat membantu,” katanya.

Di sisi lain, Joko menyebut pola hidup masyarakat juga menjadi faktor yang tidak kalah penting dalam upaya penanganan sampah di Kota Bandung.

Ia meyakini, program Kang Pisman yang sudah digaungkan Pemkot Bandung dapat menjadi solusi upaya penanganan sampah.

“Dengan menerapkan Kang Pisman, kita bisa memperpanjang umur TPA. Sebab permasalahan kita memang ada di lahan TPA. Jadi, memang kita juga perlu berbenah. Solusi yang bersifat inovasi penting, tetapi hal yang jauh lebih penting adalah mengubah pola hidup dan perlakuan kita terhadap sampah,”ujarnya.

(Yusuf Mugni/Anthika Asmara)

Berita Terbaru

spot_img