BANDUNG,FOKUSJabar.id: Sekretaris Daerah Provinsi Jabar Setiawan Wangsaatmaja melepas Kontingen Jawa Barat yang akan bertanding pada Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) VII yang digelar 2 -9 Juli 2023 di Stadion si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.
Seremoni pelepasan dilaksanakan di Plaza Belakang Gedung Sate Bandung, Minggu (2/7/2023).
Pada Fornas VII/2023 Jabar bertindak sebagai tuan rumah, dan diikuti 38 kontingen dari seluruh provinsi.
BACA JUGA: KORMI Kabupaten Tasikmalaya Berkemas Untuk Forprov
Sementara pesertanya melibatkan masyarakat dari seluruh lapisan dan usia, termasuk anak-anak, pelajar, mahasiswa, dewasa, kaum profesional, hingga lanjut usia.
Pertandingan akan dihelat di 37 venue pertandingan dengan mempertandingkan berbagai jenis olahraga masyarakat dari 85 Induk Organisasi Olahraga Masyarakat anggota Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (Kormi).
“Cabor olahraga masyarakat banyak. Bahwa olahraga masyarakat ini sejalan visi misi Jabar ingin olahraga menjadi budaya untuk masyarakat Jabar,” ujar Setiawan Wangsaatmaja.
Dengan budaya olahraga, maka tubuh yang sehat dan bugar didapat. Seperti contohnya kala pandemi COVID-19.
Setiawan menyebut, dengan tubuh bugar maka daya tahan tubuh baik sehingga dampak atau gejala yang dialami penyintas dapat dilewati dengan cepat atau gejala tidak terlalu parah dirasakan.
“Dalam berbagai jurnal pun banyak sekali membahas pentingnya pembudayaan olahraga, banyak sekali hikmahnya, selain menjadikan kita bugar, olahraga ini merupakan identitas budaya bangsa, ini yang penting, dan kita mengambil di level Jabar,” kata dia.
“Sehingga budaya olahraga di Jabar bukan hanya prestasi, tapi olahraga masyarakat pun sudah ada salurannya, dan saat ini kita jadi tuan rumah,” kata dia menjelaskan.
Sejalan itu, dengan menjadi tuan rumah event berskala nasional, tentunya akan ada dampak ekonomi bagi masyarakat Jabar lainnya. Maka Setiawan berpesan supaya para pegiat olahraga masyarakat menjadi duta yang baik yang mempresentasikan Jawa Barat dengan citra terbaik.
“Pertama kita membayangkan seluruh Indonesia datang ke Jabar, dari sisi olahraga sudah pasti, perekonomian sudah pasti,” katanya.
“Kalian menjadi duta Jabar, tugasnya mengenalkan Jabar lebih baik lagi ke seluruh masyarakat Indonesia (pegiat olahraga) lainnya,” ucap Setiawan.
Tentunya, kata Sekda, target juara umum Jabar menjadi hal yang wajar. Namun lebih dari itu yang perlu diutamakan adalah sportivitas.
“Jangan sampai ada bad impression (impresi buruk). Para pegiat (olahraga) adalah duta karna akan berinteraksi langsung dengan pegiat olahraga lainnya se-Indonesia, interaksi sosial, budaya, segala macem,” katanya.
Menurut Setiawan, olahraga masyarakat berbeda dengan olahraga prestasi yang hanya fokus untuk menang. Adapun untuk olahraga masyarakat yang berbasis pada hobi yang perlu diutamakan adalah sikap ramah tamah, silaturahmi, dan kebersamaan.
“Dengan rekan lainnya, banyak wisata bagus, makanan enak, ajak teman dari provinsi lain, itu merupakan sumbangsih kita semua untuk masyarakat Jawa Barat,” ucapnya.
Ketua Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Kormi) Jawa Barat Denda Alamsyah menyebutkan, kontingen Jabar berjumlah 5.905 pegiat.
Denda juga menyebut Kormi menyubsidi 1.000 pegiat dan hampir 5.000-nya bergerak secara mandiri dengan biaya sendiri, dan ini hal yang baik karena tumbuh kesadaran dari dalam diri.
“(Misalnya) temennya ikut berlomba, mereka juga pengen ikut, walaupun membiayai diri sendiri,” kata Denda.
“Olahraga masyarakat, rekreatif, dasarnya adalah hobi, untuk kita bugar, dan barangkali masih belum maksimal dalam mengurus rekan semua,” kata Denda.
BACA JUGA: Jelang Idul Adha, Pemprov Jabar Fokus Pantau Penyakit Hewan Kurban
Menurut Denda, selain mengurus kontingen Kormi Jabar juga membagi konsentrasinya sebagai panitia penyelenggara karena sebagai tuan rumah.
Denda optimistis Fornas VII/2023 Jabar sukses secara penyelenggaraan, lebih baik dari Fornas sebelumnya.
“Banyak yang bilang tidak pernah pembukaan Fornas seperti ini. Dengan kemampuan yang ada, kita optimalkan,” katanya.
“Fornas VII lebih dari sebelumnya, dari segi pegiatnya lebih dari sebelumnya. Sudah hampir 25 ribu, dan 38 provinsi ikut berpartisipasi,” tuturnya.