FOKUSJabar.id: Paracetamol Sirup, demam sering kali terjadi pada individu yang terkena infeksi atau penyakit tertentu, hal tersebut merupakan respon sistem imun dalam melawan infeksi oleh kuman penyebab penyakit.
Anak-anak juga sering mengalami demam, untuk membantu meringankan demam banyak orang tua yang memberikan paracetamol sirup untuk anak.
Namun akhir-akhir ini hal tersebut menjadi perdebatan di masyarakat yang mendengar berita bahwa larangan anak meminum paracetamol sirup. Yang bisa membuat gagal ginjal akut atau Acute Kidney Injury Unknown Origin (AKIUO) dan terkait pula dengan meninggalnya puluhan anak di Gambia.
Ketua ikatan Dokter Indonesia (IDAI), Piprim Basrah telah menjelaskan bahwa penyebab gangguan ginjal akut misterius tersebut masih di investigasi dan masih belum bisa menyimpulkan.
Paracetamol atau Acetaminophen, obat ini termasuk obat yang tergolong obat bebas yang terdapat di apotek dan toko obat tanpa resep dokter.
Paracetamol sirup sendiri merupakan obat generik yang mengandung bahan aktif untuk meredakan sakit kepala, nyeri dan demam.
Baca Juga: 9 Manfaat Bawang Putih Mentah Bagi Kesehatan Tubuh
Selain sirup obat ini juga dalam bentuk tablet, kaplet, kapsul, suspensi, drop, dan dalam bentuk suppositoria.
Dosis dari paracetamol ini juga bervariasi untuk yang berbentuk tablet terdiri dari 500mg sampai 650 mg, dan dosis sediaan untuk sirup biasanya tersedia dalam 120mg/5ml sampai 160mg/5ml.
Melansir dari situs resmi Badan POM RI, untuk penggunaannya paracetamol sendiri tidak memiliki efek samping namun dalam beberapa kasus efek samping, beberapa orang merasakan diantaranya seperti Hipersensitivitas, ruam kulit, kelainan darah, dan hipotensi (infus).
Pasien Hipersensitivitas dan pasien dengan gangguan fungsi hati berat, sebaiknya jangan meminum paracetamol.
Sangat penting untuk memperhatikan penggunaan jangka panjang obat paracetamol dengan dosis berlebihan atau overdosis menyebabkan kerusakan organ hati.
Baca Juga: 6 Tips Mengecilkan Pori-pori Kulit Wajah
Dosis Paracetamol sirup yang lazim bagi anak yaitu:
- Umur 2 bulan: 60 mg pasca imunisasi pireksia
- Kurang dari 3 bulan: 10 mg/kgBB (saran dokter)
- 3 bulan sampai 1 tahun: 60 mg sampai 120 mg
- 1 sampai 5 tahun: 120 mg sampai 250 mg
- 6 sampai 12 tahun: 250 mg sampai 500 mg
Jika memerlukannya, ulangi dosis tersebut setiap 4 sampai 6 jam (maksimum 4 kali dosis dalam 24 jam).
(Edi/Erwin)
