BANDUNG,FOKUSJabar.id: Keindahan alam Jawa Barat memancarkan sejuta pesona yang memikat. Salah satu diantaranya yakni wisata curug atau air terjun yang menjadi salah satu magnet wisata unggulan di Jabar.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat (Disparbud Jabar) merekomendasikan empat destinasi wisata curug yang bisa dijadikan tujuan bagi traveler menghabiskan long weekend pekan ini.
Curug Malela
Curug Malela merupakan salah satu magnet wisata di Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat. Curug ini memiliki lebar 55 meter dengan tinggi 60 meter. Karena kemegahannya, tak jarang Malela kerap disebut kembaran air terjun Niagara dari Bandung.
Geolog Titi Bachtiar menulis dalam bukunya, Bandung Purba, kata ‘malela’ merupakan ungkapan rasa kagum masyarakat di Tatar Sunda untuk sesuatu yang lebih dari biasanya.
Curug ini berundak-undak, tentunya akan memikat mata ketika debit airnya tinggi di musim penghujan. Guyuran air yang jatuh, seperti tirai putih yang menutupi bebatuan lempung yang usianya jutaan tahun.
Sebenarnya, Curug Malela merupakan satu dari tujuh curug yang berada di Desa Cicadas, Rongga, Bandung Barat. Di sana ada Curug Katumbiri, Curug Manglid, Curug Ngebul, Curug Sumpel, Curug Palisir dan Curug Pameungpeuk.
Perlu tekad yang bulat dan jiwa petualangan yang tinggi untuk bisa menikmati kemegahan curug Malela. Pasalnya, destinasi wisata ini berjarak sekitar 69 kilometer dari Gedung Sate, Kota Bandung.
Selain itu, wisatawan masih harus menempuh perjalanan menuruni bukit sejauh kurang lebih 1,5 kilometer, karena curug ini berada di antara lembah.
Tetapi jangan khawatir, pemerintah daerah telah membenahi infrastrukur bagi pelancong. Tak hanya itu ada juga deretan warung yang dikelola warga lokal yang bisa dijadikan tempat singgah untuk memulihkan stamina.
Rasa lelah tak akan begitu terasa saat menuruni lembah. Pasalnya, suara riam air terjun dan rindangnya pepohonan di Tanah Priangan akan menjadi teman perjalanan traveler yang ke sana.
Pihak pengelola menarik kocek Rp10 ribu untuk tiap wisatawan yang masuk ke area wisata Curug Malela. Di sekitar curug pun terdapat spot foto selfie, yang jadi spot favorit di Malela.
BACA JUGA: Kuliner Pantura Cocok Jadi Oleh-oleh Lebaran
Curug Cimahi
Curug Cimahi atau yang populer disebut Curug Pelangi memiliki tinggi 80 meter. Air yang terjun dari curug ini, berasal dari Situ Lembang, yang mengairi wilayah Kota Cimahi dan sekitarnya.
Nama Curug Cimahi sendiri berasal dari kata ‘ci’ atau air dan ‘mahi’ yang berarti cukup dalam bahasa Sunda.
Secara administratif Curug Cimahi berada di Desa Kertawangi, Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Untuk tiba ke sini menggunakan angkutan umum, traveler bisa menuju Lembang dan naik angkot jurusan Lembang – Cisarua.
Ratusan anak tangga yang menurun akan menyapa traveler setelah menjejakkan kaki melewati pos karcis Curug Cimahi atau yang kini dikenal sebagai Curug Pelangi.
Memang, perlu perjuangan ekstra untuk menikmati kesegaran curug setinggi 80 meter ini secara langsung. Traveler juga perlu berhati-hati saat menapaki anak tangga, khususnya saat musim hujan.
Di sini, traveler juga bisa menyaksikan kawanan kera ekor panjang (macaca fascicularis) yang bergelantungan di pepohonan dari alam yang masih alami di sekitar curug.
Sesampainya di dasar Curug Cimahi, traveler bisa langsung menikmati segarnya danau. Tapi, ada larangan untuk berenang disana karena kedalaman danau mencapai dua meter lebih.
Di sana juga tersedia musala, toilet, ruang ganti dan warung yang dikelola oleh penduduk lokal.
Harga tiketnya pun tergolong murah untuk pengalaman yang ditawarkan, yakni Rp17.000 untuk wisatawan lokal dan Rp25.000 untuk wisatawan mancanegara.
Curug Citambur
Curug Citambur merupakan salah satu permata tersembunyi yang berada di Cianjur Selatan. Curug ini memiliki keindahan, yang seolah membawa siapa pun yang datang ke sana seperti terserap ke negeri dongeng lantaran keindahannya.
Konon, nama Citambur dihubungkan dengan legenda setempat yakni Prabu Tanjung Sanghyang Anginan yang kerap mengunjungi tempat tersebut untuk bersuci dan bersemedi. Kedatangan sang prabu dIikuti oleh pengikutnya yang menabuh alat musik tambur atau dogdog yang bunyinya terdengar hingga ke pelosok desa.
Cerita lainnya, nama Citambur berasal dari suara deburan air dari atas tebing yang menghujam bebatuan di bawahnya sehingga menimbulkan bunyi seperti suara tambur. Entah mana yang benar, yang jelas, Pasir Angin menjadi nama sebuah desa yang berdampingan dengan Desa Karangjaya.
Destinasi wisata ini terletak di Cianjur Selatan, tepatnya di Desa Karangjaya, Kecamatan Pasirkuda. Air terjun ini memiliki tinggi 100 meter, yang membuatnya menjadi curug tertinggi di Jawa Barat dan ketujuh tertinggi di Indonesia.
Kontur air terjun yang bertingkat-tingkat berbaur serasi dengan rindangnya pepohonan. Air yang turun dari mata air wilayah Resort Pemangkuan Hanyawar Timur 2 itu sangat jernih. Namun, pengunjung tak disarankan berenang di sana, mengingat derasnya air dan curamnya bebatuan.
Kearifan flora dan fauna di wana wisata alam ini masih terjaga. Pohon Rasamala yang merupakan salah satu pohon eksotis dari Tanah Pasundan, tumbuh subur di sini. Begitu pun dengan berbagai jenis hewan seperti kera, luwak hingga kijang pun masih dapat ditemui di wilayah lahan yang dikelola Perhutani itu
Untuk sampai di Curug Citambur, disarankan menggunakan kendaraan pribadi dengan kondisi prima, sebab akses jalanan disana yang sempit dan juga bebatuan. Walau kondisi jalanan yang tidak begitu bagus, pemandangan Curug Citambur yang indah dapat membayar itu semua.
Curug Cikaso
Geopark Ciletuh punya curug cantik dan megah bernama Cikaso. Air jernih yang mengalir dari tiga curug yang meluncur ke kolam hijau kebiru-biruan, memberikan ketenangan.
Air terjun atau Curug Cikaso ini memiliki tinggi sekitar 80 meter dengan lebar sekitar 100 meter, aliran air yang mengalir di antara celah-celah bebatuan sungai menambah pesona tempat ini.
Curug Cikaso ini memiliki tiga jalur air terjun yang masing-masing mempunyai nama, yakni Curug Asepan, Curug Meong dan Curug Aki yang tumpah ke kolam besar yang bisa dimanfaatkan untuk bermain air di area sungai yang dangkal.
BACA JUGA: 5 Wisata Pantai Di Jabar yang Dekat Dari Bandung
Keindahan Wisata Curug Cikaso sayang untuk dilewatkan begitu saja, wisatawan bisa berburu foto di sini dengan pemandangan dua aliran terjun yang berdiri megah. Jangan lupa untuk membawa baju ganti, karena wisatawan pasti tergoda untuk basah-basahan di sini.
Aktivitas wisata lainnya, wisatawan bisa menyusuri Sungai Cikaso yang mengalir setelah kolam. Di sini wisatawan akan disuguhkan dengan pemandangan alam kawasan hutan tropis dengan tebing-tebing menjulang yang memanjakan mata.
Secara administrasi, Curug Cikaso ini terletak di Kampung Ciniti, Desa Cibitung, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi. Dari pusat Kota Sukabumi, curug ini berjarak kurang lebih 70 KM dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam – 2 jam perjalanan.
Akses jalan menuju wilayah Cikaso cukup baik, tetapi dari jalan utama dan parkiran kendaraan, wisatawan masih perlu melakukan treking sekitar 100 meter. Harga tiket untuk masuk ke kawasan Curug Cikaso pun masih murah meriah yakni sekitar Rp 5.000 – Rp. 10.000.
Pengelola menyediakan tempat ganti baju, dan terdapat warung-warung sederhana yang dikelola warga di sini. Disarankan wisatawan untuk membawa kantong sampah sendiri, karena tempat sampah masih minim.
(Antik/Ageng)