Jumat 13 Desember 2024

Revisi Renaksi DAS Citarum Diapresiasi Pemerintah Pusat

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Pusat mengapresiasi Pemda Provinsi Jabar dan Satgas PPK DAS Citarum yang tetap berkomitmen menyelamatkan Sungai Citarum di tengah berbagai keterbatasan akibat pandemi COVID-19.

Alih – alih membekukan kegiatan karena pengalihan anggaran ke pos-pos penanganan COVID-19, Satgas  merevisi rencana aksi sehingga komitmen pelestarian Citarum yang merupakan program prioritas nasional tetap berjalan, meski diakui jadi lebih lambat karena pandemi.

Asisten Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah Kementerian Kordinator Maritim dan Investasi Rofi Alhanif merasa puas karena Satgas telah menuntaskan revisi rencana aksi (renaksi) Citarum. Pergub 28/2019 tentang Rencana Aksi Pengendalilan Pencemaran dan Kerusakan DAS Citarum 2019-2025 telah diperbarui dengan Pergub 37/2021.

“Kami senang revisi renaksi ini karena bukti bahwa memang kita menerapkan manajemen respons dalam mekanisme program ini,” kata Rofi saat dalam rilis yang diterima Kamis (26/8/2021).

citarum fokusjabar.id
Sungai Citarum. (Foto: Pokja Datin dan Humas Citarum Harum)

BACA JUGA: Tingkat Pencemaran Sungai Citarum Terpengaruh Kesehatan Lingkungan

Menurutnya, pandemi jelas menganggu cetak biru program Citarum Harum hingga 2025. Rencana aksi menjadi rujukan stakeholders terkait untuk rencana tahunan.

“Renaksi ini memiliki kekuatan yang mengikat untuk kementerian, lembaga, dan pemda untuk jadi rujukan kegiatan,” kata Rofi.

Dia menekankan penanganan DAS Citarum tidak hanya bicara sungai dan badan air tapi sangat luas. Pengalaman tiga tahun terakhir mengelola DAS perlu penanganan komprehensif, tidak bisa berdiri sendiri dan parsial. “Isu ini harus kita tangani bersama, tidak bisa hanya oleh satu pihak saja,” kata dia.

Perpres 15/2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Citarum, kata dia, mengamamanatkan 23 kementerian, lembaga, serta pemda turut mendukung penanganan DAS Citarum.

“Jadi bukan tugas satgas atau pokja, ini adalah tugas bersama,” kata Rofi.

Asisten Daerah Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Pemprov Jabar Taufiq Budi Santoso mengatakan pandemi yang mulai merebak Maret 2020 telah mengubah peta jalan penyelamatan DAS Citarum.

Berbagai program kegiatan yang sudah ditetapkan terpaksa diubah tapi tetap dengan komitmen yang sama. Revisi renaksi meliputi kebijakan, program, dan target outcome_, kegiatan dan target output, cakupan dan prioritas lokasi penanganan, indikasi dan sumber pendanaan.

“Kemudian tata kelola kelembagaan, serta mekanisme monitoring, evaluasi dan pelaporan,” kata Taufiq.

Citarum fokusjabar
Sungai Citarum. (Foto: Pokja Datin dan Humas Citarum Harum)

Dia berharap revisi renaksi dapat meningkatkan pemahaman terhadap substansi revisi renaksi PPK DAS Citarum dari semu stakeholders.

“Diharapkan juga Renaksi sebagai acuan PPK sesuai tugas dan peran dari masing-masing. Semoga terus berjalan baik,” katanya.

Sementara Kepala Bidang Infraswil Bappeda Jabar Ady Rachmat memastikan revisi renaksi DAS Citarum merupakan living document atau bisa disesuaikan dengan perkembangan, memberi ruang inovasi dalam percepatan penanganan. Revisi renaksi akan mengintervensi  682.227 hektare daerah aliran sungai di 1.454 desa di 13 Kab/Kota.

Menjadi target Citarum memiliki mutu air kelas II setara dengan nilai Indeks Kualitas Air (IKA) sebesar 60 poin yang ditargetkan tercapai pada akhir periode perencanaan pada tahun 2025.

Pada 2018 kualitas air Citarum dalam kondisi cemar berat setara IKA 33,43 poin. Pada tahun 2020 membaik di angka 55 poin  atau cemar ringan. “Meskipun dengan catatan beberapa anak Citarum masih cemar berat dan cemar sedang,” katanya.

Sementara Ketua Harian PPK Satgas Citarum Harum Dedi Kusnadi Thamim mengusulkan pembentukan 13 pendamping kabupaten/kota agar pengendalian Citarum makin baik.

“Naradamping memiliki peran penting agar renaksi terlaksana di lapangan, karena tanpa naradamping akan putus,” katanya.

(Anthika Asmara)

Berita Terbaru

spot_img