TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Mengutip bahasa Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Megawati Soekarnoputri, kekuasan itu bukan tujuan utama, tetapi menyejahterakan rakyat. Maka untuk mencapai tujuan itu butuh alat yakni kekuasaan itu sendiri.
Meskipun bukan pemilik suara mayoritas di Kabupaten Tasikmalaya, PDI-P dengan enam kursi di DPRD, mampu mengawal demokrasi dan kini memiliki bupati yang sebentar lagi akan dilantik.
Maka tidak ada argumentasi lain bagi seluruh kader partai hari ini, kecuali kembali bersama dan berjuang mendukung keterwujudan visi, misi dan program bupati menuju masyarakat sejahtera.
BACA JUGA: 85 Kartu BPNT di Desa Cibatu dan Cibunar Garut Kosong
Demikian dikatakan Ketua DPD PDI-P Jawa Barat (Jabar), Ono Surono seusai memimpin rapat koordinasi dengan DPC, Fraksi, Badan-badan DPC dan pengurus PAC se-Kabupaten Tasikmalaya, di gedung Pramuka, Jalan Raya Tanjungjaya, Mangunreja, Sabtu (27/3/2021) petang.
“Saya sangat mengapresiasi setiap perjuangan dan kerja keras seluruh kader partai yang telah mengawal pesta demokrasi berupa Pilkada serentak 2020 dengan sukses dan mengantarkan kemanangan pasang bupati dan wakil bupati Ade-Cecep yang diusung PDI Perjuangan. Namun perjuangan belum selesai, ada tugas terberat setelah pelantikan nanti, yaitu kembali ke masyarakat dan berjuang untuk mensejahterakan rakyat,” kata Ono.
Dalam rapat yang dihadiri oleh anggota Fraksi PDIP DPRD Provinsi Jabar dan Ketua Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) PDIP Jabar itu, juga dihadiri Ketua Bamusi Kabupaten Tasikmalaya.
Ia mengingatkan kepada Ketua DPC PDIP Kabupaten Tasikmalaya sekaligus Bupati Tasikmalaya terpilih hasil Pilkada 2020, bahwa kekuasaan bukanlah tujuan inti, tetapi kesejahteraan rakyat paling utama.
Menurutnya, hampir satu tahun menjelang Pilkada, partai mengawal bagaimana proses Pilkada terselenggara di Kabupaten Tasikmalaya. Kemudian juga mengawal kisi-kisi visi dan misi Ade Sugianto sebagai calon bupati yang seutuhnya bermuara pada kesejahteraan rakyat.
Mewujudkan visi dan misi serta program bupati ini kata Ono, tidaklah mudah dan tidak bisa dilakukan sendiri. Maka perlu dukungan semua pihak untuk mewujudkannya.
Terutama dukungan dari seluruh komponem partai baik struktural partai maupun yang ada di legislatif. Pelantikan bupati nanti adalah gerbang untuk membuka bagaimana komitmen PDIP dan Ade Sugianto sebagai bupati, membangun Kabupaten Tasikmalaya.
“Perlu diingat, Indek Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Tasikmalaya saat ini masih tergolong rendah di Jabar,” ujarnya.
Sejak saat ini, pihaknya menginginkan kepada struktural partai di berbagai tingkatan, sudah mulai menempatkan dirinya sebagai kader PDIP yang dekat dengan rakyat.
Kader partai yang mampu menggali dan menyampaikan serta membahas seluruh permasalahan masyarakat di lingkungannya dalam setiap rapat-rapat partai, baik di tingkat ranting, PAC maupun DPC yang disitu ada legislatifnya.
“Rapat rutin bulanan di tingkat DPC itu membahas tiga pilar. Maka itu menjadi ruang untuk menunjukkan apa yang harus dilakukan legislatif dengan fungsinya dan bagaimana melakukan sinkronisasi dengan bupati untuk mewujudkan program-program yang betul-betul dapat mensejahterakan rakyat,” terang Ono.
Ia menambahkan, ketika PDIP disenangai rakyat, maka rakyat secara otomatis akan memilih PDIP. Dan tentu ini menjadi aset kemenangan pada ajang pemilu-pemilu mendatang.
“Maka buktikan perjuangan ini untuk rakyat. Bagaimana kader partai hadir di tengah-tengah masyarakat dan membantu rakyat keluar dari masalah. Hal ini merupakan sebuah proses demokrasi yang benar-benar menempatkan demokrasi sebagai sistem yang baik, bukan demokrasi melalui pendekatan transaksional,” ucapnya.
(Farhan/Bambang)