Selasa 10 Desember 2024

Diego Maradona Tutup Usia, Presiden Argentina Tetapkan 3 Hari Berkabung

ARGENTINA,FOKUSJabar.id: Legenda Sepakbola Dunia asal Argentina, Diego Maradona meninggal dunia diusianya yang ke-60, Rabu (25/11/2020) malam.

Sebelum meninggal, Diego Maradona sempat menjalani operasi otak di Buenos Aires beberapa waktu lalu.

Diego Maradona menjadi ikon Sepakbola yang menginspirasi negaranya karena dapat menciptakan kejayaan Piala Dunia pada tahun 1986. Waktu itu, Dia menjadi pusat perhatian di turnamen dengan penampilan yang mengesankan melawan Inggris.

BACA JUGA: Pemain Muda Persib Punya Cita-cita Main di Klub Luar Negeri

Dia mencetak gol ikonik sehingga dijuluki “Si Tangan Tuhan.” Penyerang bertubuh mungil itu melompati kiper legendaris Peter Shilton dan memasukkan bola ke gawang.

Kemudian dalam pertandingan itu dia mencetak salah satu gol terbaik dalam sejarah setelah melewati tujuh pemain bertahan Inggris.

diego maradona fokusjabar.id
Diego Maradona (foto web)

Dia juga bermain untuk klub-klub ternama Eropa seperti Barcelona dan Napoli. Kendati begitu gemerlap, hidup Maradona selalu diwarnai dengan berbagai kontroversi. Dia gagal dalam tes narkoba pada tahun 1991 dan menerima larangan merumput selama 15 bulan.

Hari Berkabung

Presiden Argentina, Alberto Fernandez menetapkan hari berkabung selama tiga hari ke depan. Bahkan, sejumlah supporter Si Anak Emas yang berduka berkumpul di jalan-jalan kota Buenos Aires, usai mendengar kabar kepergian Diego Maradona akibat serangan jantung.

Di dekat markas bekas klub Maradona, Buenos Aires, tampak sejumlah penggemar ramai-ramai menaruh karangan bunga duka cita sebagai ungkapan duka cita mendalam.

Sebagian lainnya turut berkerumun di San Andres dekat rumah sang legenda Sepakbola juga di La Plata, kota yang tak jauh dari Buenos Aires, tempat Maradona menghabiskan waktu sebagai direktur teknis klub Gimnasia y Esgrima.

Sementara itu, sebuah banner digital juga ikut meramaikan ucapan bela sungkawa untuk sang legenda.

“Terima kasih, Diego,” kata ucapan di dalam banner.

“Diego adalah yang terbaik di sini, selamanya. Saya bertemu istri pada 1986 ketika Diego mencetak gol Tangan Tuhannya,” kata Jose Luis Shokiva, seorang warga Buenos Aires.

“Sejujurnya, bagi saya Diego adalah segalanya. Sebagai suporter Boca dan Argentina, Dia adalah sosok terhebat. Apa yang terjadi menimbulkan kesedihan mendalam,” kata Shokiva menambahkan.

Diego Maradona juga dijuluki Si Anak Emas usai membawa Argentina menjuarai Piala Dunia 1986.

Penggemar lokalnya sampai-sampai menjuluki El Dios atau Tuhan, yang kebetulan bisa dipelesetkan dari El Diez atau 10, nomor punggung yang dikenakannya.

“Saya sangat sedih, ia mewarnai masa kecil saya hingga dewasa,” kata Mariela Barg seorang pengacara di Buenos Aires.

Dia bernama lengkap Diego Armando Maradona lahir di Lanus, Provinsi Buenos Aires, Argentina (30/10/1960). Dia menjadi pelatih timnas Argentina mulai November 2008 sampai Juli 2010.

Untuk Argentina, Diego Maradona tampil sebanyak 91 kali dan mencetak 34 gol. Maradona termasuk dalam deretan pesepakbola terbaik bersama dengan Pele, Johan Cruyff dan Christia Vieri.

Pada usia 10 tahun bakat sepakbolanya ditemukan oleh pemandu bakat klub Agentinos Juniors. 2 tahun kemudian dia menjadi maskot klub tersebut bernama Los Cebollitas (Bawang Kecil), yang mana dia bertugas untuk menghibur penonton dengan keterampilan sepak bolanya saat jeda pertandingan pada kompetisi divisi utama Argentina, Argentinos Juniors.

Bakat Diego Maradona tercium sampai ke Inggris saat klub Sheffield United mencoba mentransfernya seharga 180.000 Poundsterling.

Proposal itu kemudian ditolak oleh Argentinos Juniors. Setahun kemudian, ia melakukan debut internasional bersama timnas Argentina.

diego maradona fokusjabar.id
(foto web)

Pada tahun 1981, Diego Maradona dibeli klub Boca Juniors seharga 1 juta Poundsterling di mana ia menjadi juara liga untuk pertama kalinya.

FC Barcelona

Setelah Piala Dunia FIFA 1982, Diego Maradona kemudian ditransfer ke FC Barcelona dengan harga 5 juta pounsterling, yang merupakan rekor dunia pada saat itu. Di sana bersama pelatih César Luis Menotti, memenangkan Copa del Rey, mengalahkan musuh bebuyutannya, Real Madrid dan Piala Super Spanyol, mengalahkan Athletic de Bilbao.

Kariernya di FC Barcelona mengalami beberapa kendala, pertama adalah ketika Diego Maradona divonis mengidap penyakit hepatitis, kemudian cedera engkel yang parah akibat tekel keras oleh pemain Athletic de Bilbao, Andoni Goikoetxea di mana hampir mengakhiri kariernya dalam dunia sepak bola. Selain itu dia juga kerap bersitegang dengan Presidan klub Josep Lluís Núñez.

Napoli

Maradona lalu ditransfer ke SSC Napoli pada tahun 1984 dan mencapai puncak kariernya dalam sepakbola di mana dia membawa tim tersebut menjadi juara Serie A untuk pertama kalinya dalam sejarah Napoli (1986/87 dan kemudian 1989/1990). Dan menjadi runner up Serie A pada tahun 1987/88 dan 1988/89.

Selain itu, dia juga membantu Napoli menjuarai Piala Italia pada tahun 1987. Setahun kemudian (musim 88/89), Napoli mengalahkan Vfb Stuttgart untuk menjadi juara Piala UEFA. Maradona juga menjadi pencetak gol terbanyak dalam Liga Italia Serie A dengan 15 gol.

Maradona juga meraih penghargaan Guerin d’Oro sebagai pemain dengan rating terbaik menurut majalah Italia Guerin Sportivo. Maradona juga tampil dalam acara testimoni untuk Osvaldo Ardilles dalam pertandingan antara Tottenham Hotspurs melawan Inter Milan di mana skor akhirnya 2-1 untuk kemenangan Spurs.

Dalam pertandingan itu Glenn Hoddle merelakan kaos nomor 10 miliknya untuk dipakai oleh Maradona. Namun dibalik kehebatannya tersebut, justru di Italia Maradona semakin terpuruk dalam dunia hitam. Kebiasaannya mengonsumsi kokain semakin memburuk dan berkali-kali di denda oleh kubnya karena tidak tampil dalam latihan maupun pertandingan dengan alasan stress.

Sevilla, Newells Old Boys dan Boca Juniors

Kariernya kemudian menurun setelah itu. Ia terbukti menggunakan doping pada tahun 1991 dan dilarang bermain sepakbola selama 15 bulan. Setelah bebas, ia melakukan comeback bersama Sevilla namun dipecat setahun kemudian.

Diego Maradona lalu kembali ke Argentina dan bermain bersama Newell’s Old Boys selama 5 pertandingan sebelum lagi-lagi dilarang bermain selama 15 bulan karena kembali diketahui doping saat Piala Dunia 1994 berlangsung.

Setelah sempat menjadi pelatih bagi Deportivo Mandiyú (1994) dan Racing Club (1995) dan mencoba melanjutkan karier bermain bersama Boca Juniors antara tahun 1995 dan 1997, ia akhirnya pensiun pada 30 Oktober 1997.

Diego Maradona memulai debutnya bersama Argentina pada usia 16 tahun melawan Hongaria pada 27 Februari 1977. Pada usia 18 tahun Maradona berpartisipasi dalam Piala Dunia Junior yang diselenggarakan di Jepang, di mana Argentina sempat berhadapan dengan Indonesia dengan hasil 5-0. Maradona mencetak 2 gol bersama Ramón Díaz yang mencetak hattrick.

Piala Dunia 1982

Diego Maradona melakukan debutnya dalam pentas Piala Dunia pada Piala Dunia FIFA 1982. Pada babak penyisihan Argentina yang adalah juara bertahan secara mengejutkan kalah 0-1 oleh Belgia.

Meski begitu, Argentina berhasil melaju ke babak kedua turnamen setelah mengalahkan Hongaria 4-1 dan El Salvador 2-0.

Di babak berikutnya mereka kembali mengalami kekalahan oleh Italia 1-2 dan Brazil 1-3. Maradona tampil dalam semua pertandingan di Piala Dunia dan mencetak 2 gol. Semuanya dibuat dalam pertandingan melawan Hongaria.

(Bambang Fouristian/berbagai sumber)

Berita Terbaru

spot_img