Rabu 11 Desember 2024

Mantap, Jamu Indonesia Tembus Arab Saudi

JAKARTA,FOKUSJabar.id: PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul melakukan ekspor perdana untuk produk rempah-rempah ke Arab Saudi. Hal ini disambut positif Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto.

Agus menilai, ekspor perdana ini menumbuhkan optimisme jika produk makanan dan minuman (mamin), khususnya rempah-rempah, dapat terus mendorong kinerja ekspor nasional.

“Selalu ada peluang di tengah kesulitan. Salah satunya, peluang ekspor produk rempah-rempah Indonesia. Peluang inilah yang harus terus dimanfaatkan para pelaku usaha dan peluang ini yang dapat meningkatkan kinerja perdagangan Indonesia di masa pandemi Covid-19,” kata Mendag di Jakarta, Selasa (11/8/2020).

BACA JUGA: Hari Ini (11/8), Jokowi Tinjau Uji Klinis Vaksin Covid-19 Di Kota Bandung

Seremoni pelepasan container pertama sekaligus ekspor perdana PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul ke Arab Saudi berlangsung secara virtual. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Kasan mengatakan, produk jamu Indonesia terus berkembang dan semakin diakui dunia internasional.

Kemendag pun optimistis keberhasilan ini dapat menjadi pendorong industri biofarmaka dan mamin untuk terus melakukan penetrasi ke pasar global di tengah pandemi Covid-19.

Menurut Kasan, ekspor perdana ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan kerja sama sama antara PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul dengan mitranya yaitu Mizanain dari Arab Saudi. Kesepakatan dicapai pada perhelatan Trade Expo Indonesia pada Oktober 2019 lalu.

“Kami bangga dengan pencapaian hari ini. Kemendag turut memfasilitasi kegiatan ekspor ini. Mulai dari penandatanganan kerja sama yang dilaksanakan di Trade Expo Indonesia 2019 hingga pelepasan kontainer perdana hari ini,” ujar Kasan.

Kasan pun sangat mengapresiasi ekspor hari ini, mengingat Arab Saudi telah menerapkan kebijakan peningkatan tarif bea masuk terhadap 500 jenis produk untuk meningkatkan penerimaan negara sebagai respons terhadap pandemi Covid-19

Kebijakan tersebut dinilai dapat memberikan dampak langsung maupun tidak langsung terhadap perdagangan Indonesia ke Arab Saudi. Yang tidak terkena dampak langsung di antaranya adalah sektor produk biofarmaka dan mamin.

Berdasarkan data BPS yang diolah Kemendag, pada semester pertama 2020 ekspor produk biofarmaka Indonesia mencapai 4,2 juta dolar AS atau naik 32,8 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2019 yang sebesar 3,17 juta dolar AS.

(Ageng/ANT)

Berita Terbaru

spot_img