BANDUNG,FOKUSJabar.id: Tak sedikit seorang ibu ogah menyusui bayinya sendiri. Mereka lebih memilih memberikan susu formula ketimbang memberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif.
Padahal, memberikan ASI berdampak positif dan memiliki pernan penting bagi si kecil dan ibunya itu sendiri. Yakni, bisa meningkatkan ketahanan tubuh bayi karena mengandung zat antibodi pembentuk kekebalan tubuh.
Berikut beberapa manfaat Air Susu Ibu bagi bayi:
- Baik untuk Saluran Pencernaan
Manfaat Air Susu Ibu yang pertama adalah baik untuk saluran pencernaan bayi. Sejumlah pakar menyarankan pemberian Air Susu Ibu eksklusif minimal 6 bulan. Air Susu Ibu mengandung semua yang dibutuhkan bayi selama enam bulan pertama kehidupan dalam proporsi yang tepat.
Baca Juga: 11 Manfaat Bunga Honje untuk Tubuh Kita
Selama hari-hari pertama setelah kelahiran, payudara memproduksi cairan kental dan kekuningan yang disebut kolostrum. Kolostrum tinggi protein, rendah gula dan sarat dengan senyawa bermanfaat. Kolostrum adalah susu pertama yang ideal bagi saluran pencernaan bayi yang belum matang berkembang.
- Memperkuat Antibodi
Air Susu Ibu sarat dengan antibodi yang membantu bayi melawan virus dan bakteri. Kolostrum menyediakan jumlah imunoglobulin A (IgA) yang tinggi, serta beberapa antibodi lainnya. IgA melindungi bayi dari sakit dengan membentuk lapisan pelindung di hidung, tenggorokan, dan sistem pencernaan bayi
Ketika ibu terkena virus atau bakteri, tubuhnya mulai memproduksi antibodi. Antibodi ini kemudian disekresikan ke dalam Air Susu Ibu dan diberikan kepada bayi selama menyusui, cara ini dapat memberi bayi antibodi yang membantu melawan patogen yang menyebabkan penyakit.
Meski begitu, jika ibu sedang sakit, Anda tetap harus menerapkan kebersihan yang ketat. Cuci tangan sesering mungkin dan cobalah untuk tidak menginfeksi bayi. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa bayi yang tidak mendapatkan Air Susu Ibu lebih rentan terhadap masalah kesehatan seperti pneumonia, diare dan infeksi.
- Mengurangi Risiko Penyakit Tertentu
Infeksi telinga tengah: Pemberian Air Susu Ibu eksklusif selama 3 bulan atau lebih dapat mengurangi risiko hingga 50 persen, sementara menyusui sementara dapat mengurangi risiko sebesar 23 persen.
Infeksi saluran pernapasan: Menyusui eksklusif selama lebih dari 4 bulan mengurangi risiko rawat inap untuk infeksi jenis ini hingga 72 persen.
Pilek dan infeksi: Bayi yang disusui secara eksklusif selama 6 bulan mungkin memiliki risiko hingga 63 persen lebih rendah terkena pilek dan infeksi tenggorokan yang serius.
Infeksi usus: Manfaat Air Susu Ibu yang bisa didapatkan adalah penurunan sebesar 64 persen kasus infeksi usus.
Kerusakan jaringan usus: Memberikan Air Susu Ibu pada bayi prematur dikaitkan dengan penurunan sekitar 60 persen dalam insiden necrotizing enterocolitis.
Penyakit celiac: Bayi yang mendapatkan Air Susu Ibu memiliki risiko 52 persen lebih rendah terkena penyakit ini.
Penyakit radang usus: membuatnya 30 persen lebih kecil untuk terserang penyakit radang usus pada masa anak-anak.
Diabetes: Menyusui selama minimal 3 bulan dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe 1 (hingga 30%) dan diabetes tipe 2 (hingga 40 persen) pada anak.
Leukemia: Menyusui selama 6 bulan atau lebih dikaitkan dengan penurunan 15-20 persen risiko leukemia pada anak.
Selain mengurangi risiko banyak infeksi, manfaat Air Susu Ibu juga telah terbukti secara signifikan mengurangi keparahan penyakit. Perlu diketahui, efek perlindungan dari Air Susu Ibu tampaknya hanya bertahan sepanjang masa anak-anak hingga dewasa.
- Membantu Perkembangan Otak Lebih Optimal
Beberapa penelitian menunjukkan terdapat perbedaan dalam perkembangan otak antara bayi yang diberi Air Susu Ibu dan yang diberi susu formula. Perbedaan ini mungkin karena keintiman fisik, sentuhan, dan kontak mata yang berhubungan dengan menyusui.
Studi lain menunjukkan bahwa skor kecerdasan yang lebih tinggi dan kecil kemungkinannya untuk mengembangkan masalah dengan perilaku dan pembelajaran seiring bertambahnya usia.
Namun, efek yang paling menonjol terlihat pada bayi prematur, yang memiliki risiko lebih tinggi terhadap masalah perkembangan.
Beberapa penelitian ini dengan jelas menunjukkan bahwa manfaat Air Susu Ibu bagi bayi memiliki efek positif yang signifikan terhadap perkembangan otak jangka panjang.
- Mengurangi Risiko Sudden Infant Death Syndrome
Sudden infant death syndrome atau SIDS adalah kematian mendadak pada bayi yang berusia di bawah 1 tahun, dan bisa terjadi tanpa menimbulkan gejala sebelumnya. Guna mencegah terjadinya SIDS, salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah mendapatkan manfaat Air Susu Ibu.
Seorang anak yang mendapatkannya diketahui memiliki 20 persen lebih rendah untuk mengalami SIDS.
- Mencegah Terjadinya Alergi
Dibanding dengan ASI, bayi yang mengonsumsi susu sapi atau kedelai memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita reaksi alergi begitu mulai mengonsumsi makanan padat. ASI memiliki kemampuan melindungi terhadap penyakit dan alergi karena zat yang disebut secretory immunoglobulin A (IgA).
Zat ini menjaga terhadap serangan kuman dengan membentuk lapisan pelindung pada selaput lendir di usus, hidung, dan tenggorokan bayi. Saat terpapar bakteri, tubuh bayi merespons patogen dengan membuat IgA yang spesifik untuk penyakit yang mencoba masuk ke dalam tubuh.
- Membantu Mengontrol Berat Badan
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa bayi yang mendapatkan ASI cenderung menjadi gemuk saat remaja atau dewasa. Hal ini mungkin disebabkan karena anak yang menyusui hanya belajar makan sampai rasa lapar mereka terpenuhi.
ASI juga mengandung lebih sedikit insulin (yang menciptakan lemak) dan menjaga berat badan pada tahap awal kehidupan. Kenaikan berat badan yang cepat saat bayi dapat dikaitkan dengan obesitas di kemudian hari.
- Membuat Vaksin Lebih Efektif
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa bayi yang mendapat ASI memiliki respons antibodi yang lebih baik terhadap vaksin daripada bayi yang diberi susu formula.
- Melindungi dari Penyakit Kronis
Manfaat ASI berikutnya adalah melindungi bayi dari penyakit seperti meningitis tulang belakang, diabetes tipe 1, dan limfoma Hodgkin.
- Melindungi dari Eksim
Jika di dalam keluarga memiliki riwayat eksim atau alergi, sepertinya bayi Anda harus mendapatkan manfaat ASI. Protein dalam susu sapi dan susu formula kedelai dapat merangsang reaksi alergi dan eksim, sedangkan protein dalam ASI lebih mudah dicerna.
- Hubungan dengan Anak Lebih Dekat
Melakukan kontak fisik dengan bayi adalah sesuatu yang penting. Menyusui ASI memungkinkan Anda untuk mengambil waktu tenang dan rileks antara kulit ibu dan anak. Meski begitu, hubungan antara orang tua dengan anak juga bisa dibangun meski pemberian ASI dilakukan dengan botol.
- Mencegah Penyakit Menular
Seorang bayi yang mendapatkan ASI eksklusif lebih rendah untuk mengalami penyakit menular seperti diare, pneumonia, infeksi telinga, necrotizing enterocolitis (NEC) atau enterokolitis nekrotikans, dan infeksi setelah persalinan pada bayi prematur.
- Menjaga Kondisi Gigi
Manfaat ASI yang terakhir adalah menjaga kesehatan gigi dengan risiko kerusakan gigi yang lebih kecil.
Manfaat ASI Eksklusif bagi Ibu
Selain bermanfaat untuk bayi, menyusui ternyata juga memberi manfaat untuk ibu. Berikut ini adalah beberapa manfaat yang bisa didapatkan ibu, di antaranya:
- Menurunkan Risiko Kanker Payudara dan Ovarium
Sebuah studi menunjukkan bahwa wanita yang menyusui memiliki risiko lebih kecil terkena kanker payudara dan kanker ovarium di masa mendatang.
- Membantu Menurunkan Berat Badan
Seorang ibu yang memberikan ASI secara eksklusif lebih mudah untuk menurunkan berat badan. Saat menyusui, biasanya seorang ibu membakar sekitar 300 hingga 500 kalori dalam sehari.
- Menurunkan Risiko Osteoporosis
Tubuh seorang wanita akan menyerap kalsium lebih efisien saat menyusui dan hamil–jika diimbangi dengan makan makanan yang mengandung kalsium. Hal inilah yang membuat risiko osteoporosis pada ibu yang sedang menyusui mengalami penurunan.
- Menurunkan Risiko Depresi
Wanita yang menyusui tampaknya mengalami depresi pasca-persalinan yang lebih rendah, dibanding ibu yang menyapih lebih awal atau tidak menyusui.
Namun, wanita yang mengalami depresi pasca-persalinan lebih awal setelah melahirkan juga lebih cenderung mengalami kesulitan menyusui atau menyusui dalam durasi yang singkat.
Salah satu perubahan yang paling menonjol adalah peningkatan jumlah oksitosin yang diproduksi selama kelahiran dan menyusui. Oksitosin tampaknya memiliki efek anti-kecemasan jangka panjang. Hormon ini juga memengaruhi daerah otak tertentu yang mempromosikan pengasuhan dan relaksasi.
- Mencegah Menstruasi
Menyusui secara terus menerus bisa menghentikan ovulasi dan menstruasi. Beberapa wanita bahkan telah menggunakan kondisi ini sebagai alat kontrasepsi alami selama beberapa bulan pertama setelah melahirkan. Namun, cara ini bukanlah metode KB yang efektif.
(Bambang Fouristian/Net)