Kamis 12 Desember 2024

Tim Bulu Tangkis Jabar Waspadai Pebulutangkis Muda

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Tim bulu tangkis Jawa Barat mewaspadai kebangkitan para pebulutangkis muda seiring dengan pengunduran jadwal PON XX di Papua ke tahun 2021. Hal tersebut terlihat pada gelaran Mola TV PBSI Home Tournament yang mengorbitkan nama beberapa pebulutangkis muda.

Manajer Tim Bulu Tangkis PON Jawa Barat Umar Djaidi mengatakan, mundurnya pelaksanaan PON XX ke Oktober 2021 tidak hanya berdampak pada persiapan tim. Peta persaingan atlet pun dinilai akan berubah seiring munculnya pebulutangkis muda dalam masa akselerasi yang berpotensi membuat kejutan.

“Pemain muda potensial yang sekarang sedang akselerasi ini bisa ‘berbahaya’ untuk seniornya di tahun depan,” ujar Umar Djaidi saat memberi keterangan kepada wartawan di Ruang Kominfo KONI Jawa Barat, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Kamis (23/7/2020).

BACA JUGA: Cabor Non-PON XX Diminta Untuk Tetap Lakukan Pembinaan

Umar menyebut salah satu nama pebulutangkis muda yang mulai memperlihatkan akselerasi dalam turnamen internal PBSI yang sedang berlangsung. Pebulutangkis muda ini mampu mengalahkan seniornya yang menjadi unggulan di turnamen tersebut.

Dia yakni Putri Kusuma Wardani (Putri KW) yang di laga penyisihan grup M mengalahkan Gregoria Mariska Tunjung, pebulutangkis peringkat 21 dunia asal klub Mutiara Cardinal Bandung sekaligus andalan Jabar di PON XX. Selain Putri KW, beberapa nama pebulutangkis muda lain pun patut diwaspadai.

“Pemain muda seperti Putri KW yang sedang dalam masa akselerasi ini yang harus diwaspadai di PON XX pada Oktober 2021 nanti,” kata Umar.

Saat ini, lanjut Umar, tim bulu tangkis Jawa Barat sejatinya sudah siap jika PON XX tetap digelar sesuai jadwal yakni Oktober 2020. Tim bulutangkis Jabar pun sudah dalam komposisi 100 persen, terdiri dari delapan atlet putra dan lima atlet putri.

“Ke-13 atlet ini berdasarkan hasil seleksi bertahap yang kita lakukan. Jumlah ini sesuai dengan kuota bulu tangkis di PON XX,” ujar dia.

Untuk target di PON XX, Umar mengatakan, tim bulu tangkis Jabar mengincar minimal dua medali emas dari total tujuh nomor yang dipertandingkan. Dua medali emas tersebut, diharapkan bisa disumbangkan dari nomor tunggal putri melalui pebulutangkis nasional Gregoria Mariska Tunjung serta dari nomor beregu putra atau putri.

“Tapi kita harus hati-hati, terutama dengan perkembangan para pebulutangkis muda akselerasi yang berpotensi bikin kejutan di PON XX. Kalau untuk pesaing, DKI Jakarta dan Jawa Tengah masih yang terkuat,” ujar Umar.

BACA JUGA: Nuryadi: Forki dan PBSI Ikuti Arahan Pengprov

Pelatih tim bulu tangkis Jawa Barat Enroe Suyanto menambahkan, dari 13 atlet dalam tim Pelatda PON bulu tangkis Jabar, sembilan diantaranya merupakan penghuni pelatnas PBSI di Cipayung. Sedangkan empat pemain lainnya, sebelumnya sempat masuk dalam pelatnas.

“Kita tetap lakukan persiapan meski belum jalani sentralisasi tim. Kalau untuk yang sembilan atlet di pelatnas, programnya sudah tidak perlu diragukan. Untuk yang empat lainnya masih berlatih terpisah, ada yang di Jakarta dan Bandung,” kata Enroe.

Dengan pengunduran PON XX ke Oktober 2021, lanjut Enroe, memberikan waktu persiapan yang lebih panjang bagi tim. Tidak menutup kemungkinan akan terjadi perubahan komposisi dalam tim bulu tangkis PON XX Jabar.

“Kalau dari 13 pemain di tim pelatda saat ini ada yang performanya menurun, cedera serius, atau halangan lain, kami sudah siapkan pelapisnya,” ujar Enroe.

(Ageng)

Berita Terbaru

spot_img