spot_img
Senin 24 Februari 2025
spot_img

Jelang PON XX, Atletik Jabar Dalam Titik Nadir

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Menjelang pelaksanaan PON XX yang rencananya digelar Oktober 2020, tim atletik Jabar disebut-sebut dalam kondidi titik nadir terendah. Seperti diketahui, atlet menjadi salah satu cabang olahraga yang terbanyak memperebutkan medali emas di ajang multieven olahraga tingkat nasional.

Dalam setiap PON, atletik mempertandingkan sebanyak 47 nomor pertandingan dan bisa disebut menjadi cabang olahraga terbanyak memperebutkan medali. Dari tiga gelaran PON terakhir, atletik Jabar belum mampu mengembalikan kejayaan seperti PON XV tahun 2000 di Surabaya, Jawa Timur, saat meraih 9 medali emas, 9 perak, dan 9 perunggu.

“Apalagi untuk PON XX di Papua, persiapan kita sangat minim dan sepertinya sulit mengulang cerita bagus tahun 2000. Bahkan untuk mengulang prestasi tahun 2016 pun cukup sulit,” ujar penanggungjawab Pelatda PON XX Atletik Jabar, Eka Nugraha saat memberikan keterangan pada Obrolan Juara bareng SIWO Jabar di Ruang Kominfo KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Senin (16/12/2019).

Hal ini, lanjut Eka, mengacu pada persiapan tim untuk PON XX. Bahkan hingga saat ini, tim atletik Jabar belum menggelar sentralisasi Pelatda PON XX.

Tak hanya itu, hingga saat ini, Jabar baru meloloskan 21 atlet untuk bisa tampil di PON XX berdasarkan pelaksanaan babak kualifikasi yang digelar berdasarkan pelaksanaan kejuaraan sejak awal tahun 2019 lalu. Jumlah tersebut menjadi jumlah terkecil di sepanjang keikutsertaan Jabar di cabang olahraga atletik PON.

“Kalau melihat pelatda PON XIX, rasanya sudah terkoordinasikan semua dan ada cerita bagus disana sehingga atletik Jabar bisa meraih 7 medali emas, 11 perak, dan 6 perunggu. Tapi untuk persiapan PON XX, kalau saya sebut ini dalam kondisi nadir. Atlet yang lolos baru 21 orang, itu pun termasuk estafet. Biasanya, paling sedikit itu 35 atlet,” terangnya.

Dengan kondisi tersebut, harapan bisa mengembalikan kejayaan PON 2000 dirasa cukup sulit. Namun setidaknya, pihaknya akan terus berupaya memberikan yang terbaik bagi Jabar.

Raihan medali cabang olahraga atletik di PON, lanju Eka, berbanding lurus dengan jumlah atlet yang ikut. Seperti di PON 2000, 9 medali emas diraih setelah Jabar meloloskan sekitar 55 sampai 60 atlet.

“Lalu di PON 2016, kita bisa meraih 7 medali emas hanya oleh 4 orang atlet karena kita punya kentungan sebagai tuan rumah. Tapi untuk di Papua, kita bukan tuan rumah dan penyusunan jadwal bisa jadi tidak sesuai yang kita harapkan. Karena itu saya sebut ini titik nadir dan semua pihak harus mulai peduli sekaligus sinyal bagi masyarakat atletik Jabar,” tegasnya.

(ageng)

spot_img

Berita Terbaru

spot_img
spot_img