BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pasca-pelaksanaan Pra PON XX cabang olahraga (Cabor) karate yang digelar di Hall Basket Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 4-6 November 2019 lalu, beberapa evaluasi dilakukan Pengurus Provinsi (Pengprov) Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Jawa Barat. Beberapa program latihan disiapkan untuk pelaksanaan training center (TC) tim karate PON XX yang rencananya dimulai Januari 2020.
Ofisial tim karate Pra PON XX Jabar Erick M Zaki Anggara mengatakan, pihaknya sudah mengevaluasi penampilan atlet di babak kualifikasi karate PON XX. Di Pra PON XX, Jabar gagal meloloskan atlet di tiga kelas yang dipertandingkan dengan raihan tiga medali emas, satu medali perak, dan lima medali perunggu di bawah DKI Jakarta yang menjadi juara umum dengan raihan empat medali emas, dua medali perak dan dua medali perunggu.
“Melihat performa atlet di Pra PON XX, salah satu hal yang harus dibenahi dari sisi strength. Kalau dari kualitas teknik maupun fisik, semua atlet yang berlaga di Pra PON XX itu merata,” kata Erick di gedung KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Kamis (5/12/2019).
Pada pertandingan cabor karate saat ini, kata Erick, kondisi strength menjadi salah satu hal yang dibutuhkan. Terlebih kecepatan mencetak poin lebih dulu menjadi hal utama dalam pertandingan karate modern.
“Karena itu, salah satu program TC tim Karate Pelatda PON XX adalah strength sehingga kita sekarang merekrut pelatih fisik. Itu (pelatihan strength) sudah dilakukan provinsi lain,” kata dia.
Ketua Umum Pengprov FORKI Jabar Gianto Hartono menambahkan, pihaknya akan mendatangkan pelatih nasional untuk menggembleng atlet pada pelaksanaan TC Pelatda PON XX. Hal ini pun pernah dilakukan pada saat persiapan tim Karate Jabar untuk PON XIX tahun 2016 yang akhirnya menjadi juara umum dengan torehan lima medali emas, tiga medali perak dan dua medali perunggu.
“Selain meningkatkan kemampuan serta mengetahui kelemahan atlet kita, pelatih nasional pun diharapkan bisa memberikan ilmunya kepada pelatih-pelatih kita. Pelatih nasional ini dipastikan mengetahui peta kekuatan karate di Indonesia,” kata Gianto.
Adapun program lain yang disiapkan Pengprov FORKI Jabar untuk menghadapi PON XX, di antaranya pelaksanaan try out atau uji tanding ke luar negeri. Pihaknya sudah membidik dua negara yang akan menjadi negara tujuan pelaksanaan try out tersebut.
“Setidaknya dua kali try out ke luar negeri sudah kita programkan, sama seperti saat persiapan PON XIX tahun 2016 lalu. Selain itu, kita akan kirim atlet potensi medali emas untuk menggelar latihan di luar negeri. Hasil Pra PON XX kemarin, tidak menjadi jaminan untuk hasil di PON XX di Papua 2020 mendatang. Kita masih berpeluang besar mengulang sukses 2016, bahkan melampauinya,” kata dia.
(Ageng/LIN)