BANDUNG, FOKUSJabar.id : Jawa Barat memastikan diri sebagai juara umum Pekan Olahraga dan Seni antar Pondok Pesantren tingkat Nasional (Pospenas) VIII tahun 2019. Kontingen Jabar berhasil mengambil alih gelar juara dari Banten yang menjadi juara umum pada Pospenas VII tahun 2016 silam.
Jabar berhasil menjadi pemuncak klasemen akhir peraih medali Pekan Olahraga dan Seni antar Pondok Pesantren tingkat Nasional VIII/2019 dengan raihan 16 medali emas, 7 medali perak, dan 7 medali perunggu. Jabar mengalahkan kontingen Banten yang harus puas diposisi runner up dengan raihan 12 medali emas, 10 medali perak, dan 7 medali perunggu.
Peringkat tiga, ditempati Jatim dengan raihan 10 medali emas, 14 medali perak, dan 16 medali perunggu. Disusul Jateng dengan raihan 7 medali emas, 5 medali perak, dan 4 medali perunggu di peringkat empat serta Sumatera Utara di posisi lima dengan raihan 4 medali emas, 10 medali perak, dan 4 medali perunggu.
Baca Juga: Deni Tambah Koleksi Medali Emas Indonesia di SEA Games 2019
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jabar, Engkus Sutisna bersyukur atas pencapaian yang diraih kontingen Jabar di ajang Pospenas VIII tahun 2019. Keberhasilan meraih juara umum Pospenas VIII/2018 sekaligus melengkapi target sukses lain yang dicanangkan.
“Alhamdulillah, berarti target-target yang sudah kita canangkan tercapai. Karena dari awal, kita ingin meraih tiga sukses,” ujar Engkus saat ditemui usai penutupan Pospenas VIII/2019 di gedung Youth Center SPOrT, Jalan Pacuan Kuda, Arcamanik, Kota Bandung, Jumat (29/11/2019) malam.
Tiga sukses yang ingin diraih yakni sukses sebagai tuan rumah dengan memberikan fasilitas layanan memuaskan bagi seluruh kontingen dan sukses administrasi karena menggunakan anggaran dari APBD Provinsi Jabar yang harus dipertanggungjawabkan. Terakhir, sukses prestasi dengan meraih prestasi juara umum.
Terkait persaingan di ajang Pospenas VIII, Engkus menilai jika kekuataan setiap kontingen provinsi sulit diukur. Selain persyaratan atlet yang harus santri dari pondok pesantren, juga karena pelaksanaan yang digelar setiap tiga tahun sekali sehingga atlet santri yang berlaga selaku berubah.
“Berbeda dengan PON, dimana kekuatan atlet dari setiap provinsi bisa dipantau. Akhirnya, ya terjun bebas saja dengan mengandalkan atlet santri yang ada dan Alhamdulillah, Jabar bisa menjadi juara umum berkat latihan yang diberika setiap pondok pesantren,” terangnya.
Dari gelaran Pospenas VIII tahun 2019 di Jabar, pihaknya berharap akan muncul atlet-atlet potensial dari pondok pesantren. Baik untuk memperkuat tim provinsi maupun tim Indonesia di ajang-ajang single even maupun multi event internasional.
“Tentunya sebagai orang Jabar berharap, bisa muncul atlet santri dari tanah Pasundan. Karena selama ini sumber atlet kita berasal dari PPLP, PPLPD, klub olahraga, dan pembinaan di cabang olahraga. Kedepab, bisa muncul juga atlet dari pesantren,” tegasnya.
Pospenas VIII tahun 2019 pun ditutup secara resmi oleh Wakil Menteri Agama RI, Zainut Tauhid Saadi. Dalam sambutannya, Zainut memberikan apresiasi bagi Jabar yang telah sukses menggelar pelaksanaan Pospenas VIII tahun 2019.
“Bagi para atlet dan ofisial, bawa kenangan yang manis dari gelaran Pospenas di Kota Bandung, Jabar. Kalau belum menjadi juara, setidaknya bisa menjadi pemenang bagi semua orang yang menonton pertandingan. Yang terpenting, bagaimana setiap pertandingan di Pospenas VIII ini bisa mengajarkan setiap atlet dan ofisial kontingen terkait nilai-nilai sebuah olahraga diantaranga sportivitas dan nilai kejujuran,” pungkas Zainut.
(Ageng)