Kamis 12 Desember 2024

Atasi Sampah, DLHK Gencar Pasang Jaring di Aliran Sungai

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinal Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) terus berupaya untuk menangani persoalan sampah di aliran sungai yang saat ini dalam kondisi sangat memprihatinkan. Salah satunya dengan program pemasangan jaring sampah di sejumlah titik.

Kepala Seksi Peningkatan Kapasitas dan Edukasi DLHK Kota Bandung, Syahriani menuturkan, sejak 2018 lalu, sudah terpasang jaring di 37 titik aliran sungai. Di penghujung 2019, pihaknya pun masih terus melakukan pemasangan jaring di aliran sungai.

Syahriani menyebutkan, pada 2018, DLHK memasang jaring di 24 titik. Sedangkan di tahun 2019 telah memasang 13 titik. Saat ini, 23 titik lain masih dalam proses pemasangan. Setiap titik sendiri mampu menampung sekitar 400-500 kilogram sampah.

“Macam-macam jenis sampah yang dijaring. Apalagi kalau dekat pasar, kebanyakan memang masih sampah rumah tangga. Justru kadang kalau hujan seperti ini, dimanfaatkan untuk membuang sampah,” ujar Syahriani di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Selasa (5/11/2019).

Namun Syahriani mengakui ada kendala saat di musim hujan. Jika intensitas tinggi dan arus air menjadi semakin deras, berpotensi merusak jaring.

“Jaring sampah itu efektif untuk aliran sungai yang stabil. Kalau musim hujan seperti saat ini bukan hanya sampahnya, tapi jaringnya juga terbawa arus karena arusnya deras,” terangnya.

DLHK Kota Bandung pun berkolaborasi dengan Satgas Citarum Harum serta aparat kewilayahan untuk menyiagakan petugas mengawasi keberadaan jaring.

“Kita bekerja sama dengan satgas dan kewilayahan untuk mengangkut jaring sampah tersebut, jadi kalau hujan atau arus besar tidak terpasang. Sejauh ini ada 7 titik yang mengalami kerusakan tapi sebagian sudah dipasang kembali,” jelasnya.

Selain mengurangi sampah di sungai, Syahriani menyatakan fungsi utama jaring ini adalah untuk mengetahui sumber sampah yang masuk. Terlebih di sejumlah sungai sudah terpasang jaring lebih dari satu titik sehingga bisa mendeteksi sumber sampah.

Hal itu dapat menjadi rujukan bagi tim DLHK untuk menyosialisasi dan mengedukasi masyarakat. Utamanya, bagi penduduk yang rumahnya berada di dekat bantaran sungai.

“Target kita bukan berapa banyak jaring yang terpasang tapi sosialisasi dan edukasi masyarakat. Kalau kita sudah tahu sumber sampahnya, kita akan edukasi ke masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai,” katanya.

(Yusuf Mugni/ars)

Berita Terbaru

spot_img