TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id : Dampak aturan pelayanan BPJS berjenjang, pendapatan rumah sakit menurun hingga 50 persen.
Alhasil, berbagai perbaikan dan peningkatan pelayanan dilakukan untuk tetap bertahan, seperti yang dilakukan pihak RSUD dr. Soekardjo.
Dirut RSUD dr.Soekardjo Tasikmalaya dr.Wasisto Hidayat mengatakan, aturan BPJS Kesahatan berjenjang mengharuskan pasien rujukan ke RS tipe kecil sebelum ke RSUD dr. Soekardjo. Akibatnya pasien ke RSUD dr. Soekardjo menurun.
“Kuta cukup ‘berduka’ karena pendapatan menurun drastis,” tegas Wasisto, Jumat (18/1/2019).
Untuk mengatasi hal itu, pihaknya harus melakukan efisiensi dan mengajak seluruh komponen rumah sakit untuk terus memperbaiki dan meningkatkan pelayanan.
“Efisiensi dengan menghemat, misalnya biasanya sebuah ruangan dicat dua kali setahun menjadi satu kali, kalau ada ruang kosong kita gabungkan. Kemudian belanja keuangan berdasarkan skala prioritas serta penghematan lainnya,” kata dia.
Selain itu, pihaknya pun akan memaksimalkan pelayanan dengan baik dan prima dengan sasaran pasien umum dan reguler agar mereka tertarik untuk berobat di RSUD dr. Soekardjo.
Sementara itu Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman meminta agar pihak RSUD dr. Soekardjo tidak usah mengeluh apalagi berduka karena pendapatannya menurun drastis.
Sebaliknya harus lebih semangat dalam meningkatkan pelayanan.
“Aturan rujukan berjenjang ini bisa menjadi motivasi pihak rumah sakit untuk bekerja keras dan melakukan perubahan-perubahan lebih baik agar pasien-pasien kategori umum dan reguler semakin tertarik untuk berobat,” kata Budi.
Pihaknya berharap manajemen RSUD dr Soekardjo bisa mengoptimalkan pelayanan serta terus melakukan pembenahan di berbagai sektor, seperti sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) untuk mempermudah sistem administrasi dan pelayanan kepada pasien.
Terlebih, kata dia, pasien yang berobat ke RSUD dr. Soekardjo bukan hanya peserta BPJS Kesehatan.
“Pasien kategori umum kan banyak juga ke RSUD dr. Soekardjo, dan itu bisa menjadi simpul-simpul pendapatan yang harus dioptimalkan,” tegas dia.
(Seda/LIN)
