Kamis 12 Desember 2024

Pemprov Jabar Latih Ulama Belajar Bahasa Inggris untuk Dikirim ke LN

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Program Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memang sangat luar biasa. Dalam waktu dekat ini Kang Emil akan  meluncurkan program pelatihan bahasa Inggris bagi ulama dan ustad di Jawa Barat. Setelah menguasai bahasa Inggris, para ulama akan dikirim ke beberapa negara di Eropa dan Amerika untuk berdakwah.

Hal itu dikatakan Emil, usai salat subuh berjamaah di Masjid Abdurrahman Bin Auf Cibinong Kabupaten Bogor, Selasa (25/9/18).

“Rencananya, awal bulan depan akan kita mulai program pelatihan bahasa Inggris untuk para ulama dan ustad. Kalau lulus dengan baik, saya akan kirim mereka keluar negeri untuk berdakwah,” ujar Emil.

Untuk itu, Emil meminta daftar kepada MUI Kabupaten/ Kota se-Jabar terkait nama-nama ulama dan ustad yang ingin dilatih bahasa Inggris. Pihak Pemprov Jabar pun sudah menyiapkan sarana beserta pelatihnya.

“Mudah-mudahan saya bisa segera mendapatkan nama-nama dari ketua MUI terkait ustad ulama yang mau dilatih bahasa inggris,” harapnya.

Untuk saat ini Emil memprioritaskan pengiriman ulama, ustad ke negara-negara yang sering berburuk sangka terhadap islam. Khusus untuk negara di Eropa, Emil mengutamakan negara Spanyol. Ia beralasan di negara tersebut kini sedang ada gelombang warga jadi mualaf.

“Kenapa akan saya kirim ke Spanyol karena disitu sekarang ada gelombang orang jadi mualaf. Jadi di sana mereka tidak mempraktekan ibadah agamanya, rata-rata sekarang banyaknya atheis tapi kelompok atheis ini banyak yang mentok terhadap pertanyaan-pertanyaan hidupnya,” jelas Emil.

Emil menceritakan, kini di Spanyol banyak dibangun mushala-mushala kecil. Emil bahkan diminta warga muslim di Spanyol untuk mendesain sebuah masjid besar sejak 2 bulan lalu.

“Kemudian saya tanya kenapa ingin bangun masjid, mereka menjawab karena orang-orang spanyol yang masuk islam semakin banyak, rata-rata kami hanya punya mushala kecil,” ungkapnya.

Emil berharap para ulama dan ustad asal Jabar-lah yang akan mengisi dakwah di negara tersebut.

“Syaratnya hanya satu, tentu harus bisa bahasa Inggris,” pungkasnya.

(Vetra)

Berita Terbaru

spot_img