TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Lonjakan harga cabai di pasaran menjadi sorotan Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kabupaten Tasikmalaya. Pihaknya mendorong Pemerintah Daerah mengambil langkah strategis untuk menurunkan dan menstabilkan harga.
Salah satu langkah strategis yang diusulkan DPRD Kabupaten Tasikmalaya adalah intervensi pemerintah daerah melalui operasi pasar terutama menjelang pergantian tahun atau tahun baru.
“Operasi pasar sangat strategis dan dibutuhkan untuk menjawab persoalan yang muncul akibat melonjaknya harga cabai,” kata Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Asep Sopari Alayubi, Rabu (5/12/2023).
BACA JUGA: Pajak Reklame Tak Capai Target, Ini Kata Komisi II DPRD Kabupaten Tasikmalaya
Dia menambahkan, informasi yang didapatkan dari masyarakat khususnya di pasar tradisional Singaparna, bahwa lonjakan harga cabai dinilai tidak wajar. Untuk harga cabai keriting saat ini mencapai RP 94 ribu per kilogram dari harga sebelumnya Rp 43 ribu per kilogram pada November 2023 lalu.
“Belum lagi harga cabai rawit merah yang mencapai Rp 120 ribu per kilogram dari harga sebelumnya yakni Rp 65 ribu,” ucap Asep.
Artinya terang dia, diperlukan intervensi pemerintah agar lonjakan harga cabai tersebut tidak terus berlanjut yang dikhawatirkan jika ini dibiarkan, akan berdampak terhadap sektor perekonomian lainnya di masyarakat.
Asep menyebutkan, lonjakan harga cabai yang terjadi di pasaran saat ini, salah satunya akibat lambannya pemerintah untuk memangkas pasokan cabai dan mengatur pola tanam pertanian nasional.
“Sehingga, ketika terjadi situasi hambatan produksi, harga pangan tidak terproteksi. Artinya masyarakat tidak terlindungi,” ujar Asep.
Meskipun sambung dia, kenaikan harga cabai bukan hanya menjadi masalah Kabupaten Tasikmalaya, tetapi merupakan isu nasional. Seperti terjadi di beberapa daerah lainnya antara lain di Sumatera Utara, Riau, dan DKI Jakarta serta daerah-daerah lainnya.
“Kami di DPRD mendorong pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan untuk menciptakan solusi atas lonjakan harga cabai saat ini, seperti mengamankan stok,” katanya.
(Farhan)
