spot_img
Jumat 3 Mei 2024
spot_img
More

    Komaruddin, Kampanye Stroke Dengan Jalan Kaki Jogja-Bandung

    BANJAR, FOKUSJabar.id: Komaruddin Rachmat (69) warga Kota Bekasi melakukan aksi jalan kaki dari 0 kilo meter Yogyakarta menuju Kota Bandung, Jawa Barat demi kampanye kesehatan terkait penyakit stroke.

    Ditemui di wilayah Kota Banjar, Jawa Barat, Komaruddin mengaku telah menempuh perjalanan dengan jarak 283 kilo meter. Ia menyebut telah berjalan selama 14 hari.

    BACA JUGA: Perbaiki Kualitas Udara, DLH Kota Bandung Bakal Masifkan Uji Emisi

    “Saya jalan dari Yogyakarta dari tanggal 5 Agustus, nyampe ke Kota Banjar tanggal 18 Aguatus 2023,”katanya kepada wartawan. Senin (21/8/2023).

    Ia menyebutkan dirinya akan melanjutkan perjalanannya pada hari ini 21 Agustus 2023 menuju Kota Bandung. Sebelumnya ia berhenti beberapa hari di Kota Banjar karena mengalami luka di bagian kakinya.

    “Awal nya aksi jalan kaki tersebut direncanakan dari Yogya ke Bandung dari 5 sampai 26 Agustus 2023. Tapi terhenti karena luka ditelapak kaki saya telah parah dan perlu dibedah kulit,”kata dia.

    Meski demikian dirinya tidak mengatajan kecewa atas terkendalanya perjalanannya berkampanye stroke dengan berjalan kaki Yogyakarta menuju Kota Bandung.

    BACA JUGA: Plh Wali Kota Bandung, Minta Parpol Patuhi Aturan Tentang Pemasangan APK

    “Tidak kecewa sama sekali kan masih mau dilanjutkan, saya terhenti akibat problem kaki,”kata Komarrudin.

    Komarrudin mengaku ada beberapa hal yang tidak membuatnya kecewa dengan terhentinya perjalanan di Kota Banjar.

    Pertama spirit Siliwangi kembali dari Yogya ke Jawa Barat telah dipenuhinya.Kemudian ia memiliki tujuan utama aksi jalan kaki ini yakni untuk kampanye kesehatan terkait stroke dan bukan unjuk kekuatan.

    “Aksi jalan kaki saya telah menemukan momentum dan maknanya, karena. Kesehatan saya prima tidak ada keluhan apapun sepanjang perjalanan, padahal saya adalah mantan stroke dengan jenis serangan Hemarogic atau pecah pembuluh darah dan lansia pula (69),”ucapnya.

    Kemduaian informasi tentang aksi jalan kakinya dalam upaya berperang melawan stroke telah didengar dikalangan publik.

    “Pecahnya telapak kaki bukanlah prinsip tapi hanya soal teknis, yaitu lemahnya pengetahuan tentang kiat-kiat cara berjalan jauh, antara lain saya mengenakan sepatu baru dan kedua kaki tidak diborehi minyak komando terlebih dahulu, yaitu minyak kelapa dicampur bawang merah yg ditumbuk,”katanya.

    “Info tentang minyak komando saya terima setelah telapak kaki saya terluka dan sudah terlambat,”kata dia menambahkan.

    Pria yang pernah mengalami sebagai penyintas stroke pada tahun 2012 ini berharap aksinya bisa menyadarkan pihak-pihat terkait bahwa penderita stroke saat ini kondisinya semakin banyak.

    Hal itu kenapa bisa terjadi karena baginya ada yang kurang dari sosialisasi dari Pemerintah kepada masyarakat kenapa penyakit stroke ini bisa terjadi.

    Bahkan dalam penanganan pun sering kali mereka penderita pasca stroke tidak mendapatkan cara serta penanganan yang nyata mengenai pemulihan penyakit yang dialaminya.

    Sehingga, kebanyakan para penderita stroke, pasca dinyatakan sembut justru hidupnya semakin menderita karena kondisinya tidak puliha seperti semula.

    Berbagi pengalaman, Komarrudin menyebutkan penyakit stroke dominan terjadi karena beban pikiran ditambah stamina yang capai dan menyebabkan pembulu darah pecah sampai akhirnya saraf tidak bisa di fungsikan semana mestinya (stroke).

    Selanjutnya bisa terjadi karena efek kebanyakan mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak jahat seperti daging, kuning telor, goreng-goreng jajajan yang dipasak menggunakan minyak jelantah dan beberapa faktor lainnya.

    “Setelah dia mengalami stroke atau pasca stroke usai penanganan dari Rumas Sakit, biasanya penyitas stroke ini tidak tau harus beraktifitas gimana, mereka kadang tergiur untuk di pijit ke orang-orang yang saya anggap mencari keuntungan dalam momen ini.

    Padahal saya ingin kasih tau pasca stroke itu bisa sembuh ketika kita sering mengulang gerakan anggota tubub kita yang bermasalah,”katanya.

    “Kemudian kurangi juga makan-makanan yang mengandung lemak jahat tadi serta mengiklaskan apa yang terjadi dalam kehidupan kita (Jangan membebani pikiran kita sendiri), jadi tidak usah banyak mengeluarkan uang untuk penyembuhan yang sebetulnya bisa dilakukan dengan gratis,”ujarnya.

    Sementara informasi yang dihimpun laki-laki penyitas stroke yang melakukan kampanye stroke dengan jalan kaki dari Yogyakarta menuju Kota Bandung ini dirinya pernah mengalami penyakit yang menbuatnya menderita, namun dengan keyakinan dan cara yang disebutkannya diatas, Kommarudin kini memiliki kondisi badan yang bugar dan pulih berjalan seperti orang yang tidak lernah mengalami stroke.

    Hari ini pun, Komarrudin melanjutkan aksi jalan kakinya dari Kota Banjar menuju Kota Bandung. Ia menargetkan kendala perjalanannya di Kota Banjar karena sakitnya luka itu tidak merubah jadwalnya dengan berjalan dari Yogyakarta ke Kota bandung itu dari 5 sampai 26 Agustus 2023.

    (Budiana Martin/Anthika Asmara)

    Berita Terbaru

    spot_img