spot_img
Tuesday 30 April 2024
spot_img
More

    Soal Cawapres, Erick Thohir : Saya Gak Mau Kawin Paksa, Gak Enak

    JAKARTA,FOKUSJabar.id: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menanggapi rumor yang semakin santer menyebut ia bakal menjadi cawapres dan berpasangan dengan capres Prabowo Subianto pada pemilu 2024.

    Rumor itu seolah menjadi kenyataan ketika pada Minggu, 16 Juli lalu, Erick ikut diajak makan siang oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan.

    Erick menjelaskan dalam pertemuan itu, tidak ada topik pembicaraan politik yang dibahas. Pokok bahasan mereka, kata dia, seputar industri pertahanan Indonesia.

    “Kan sudah jelas dari Pak Prabowo. Dari pertemuan saya dengan Pak Presiden dan Pak Prabowo di Bogor untuk menguatkan industri pertahanan. Itu sebabnya, saya bawa Pak Rosan (Wakil Menteri BUMN baru) ke Pak Prabowo. Karena industri pertahanan di bawah Pak Rosan,” ungkap Erick di Persija Training Ground, Bojongsari, Depok, Sabtu (22/7/2023).

    BACA JUGA: AHY dan Anies Bakal Saksikan Pertandingan Voli Indonesia-Vietnam

    Erick menyebut salah satu poin yang dibahas dalam pertemuan itu yakni rencana kunjungan Jokowi ke Malang, Jawa Timur, untuk meninjau PT Pindad pada pekan depan.

    “Insyaallah, Senin dan Selasa, kita lihat jadi gak Pak Presiden meninjau PT Pindad di Malang ya,” katanya, melansir IDN.

    Erick mengatakan meski ekonomi kerap menjadi topik pembicaraan, tetapi situasi keamanan juga penting untuk dijadikan fokus perhatian. “Faktor defense ini penting karena bagaimana ekonomi mau tumbuh kalau di dalam negeri tidak aman,” ujarnya.

    Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) itu juga menggarisbawahi, dengan memiliki sistem pertahanan yang kuat lalu bermakna akan menyerang negara lain. Namun, dengan alutsista yang ada digunakan untuk pertahanan dalam negeri.

    Lebih lanjut, Erick kembali menyinggung empat syarat bila dipinang menjadi bakal cawapres. Syarat pertama, Erick ingin melihat lebih dulu rancang bangun koalisi partai politik yang akan mengusungnya. Saat ini, kata dia, belum ada koalisi parpol yang benar-benar sudah pasti terbentuk.

    Syarat kedua, Erick hanya mau berpasangan dengan capres yang memiliki chemistry. Ia mengaku juga tidak ingin ‘kawin paksa’ dengan capres di Pemilu 2024.

    “Saya tidak mau jadi bagian, misalnya, harus dipaksa kawin, jangan. Gak enak juga,” kata dia.

    Dia menjelaskan, chemistry menjadi faktor penting karena pemimpin Indonesia setelah Jokowi harus bekerja keras untuk mendorong pertumbuhan ekonomi agar RI terlepas dari jebakan negara dengan pendapatan menengah atau middle income trap. Saat ini, kata dia, rata-rata pendapatan per kapita penduduk Indonesia adalah 4.600 dolar AS.

    Hingga akhir masa Pemerintahan Jokowi, katanya, kemungkinan pendapatan per kapita akan naik ke angka 5.000 dolar AS lebih. Pemimpin selanjutnya punya tugas dalam lima atau 10 tahun untuk menaikkan pendapatan per kapita menjadi 10 ribu dolar AS.

    “Tetapi, 10 tahun ke depan, 5 tahun ke depan harus mendapatkan 10 ribu supaya kita tidak terjebak dari ekonomi menengah yang terkunci ketika penduduk Indonesia seperti di Jepang, di mana yang tua makin banyak. Nah ini realita, jadi perlu ada chemistry,” ujar Erick.

    Poin ketiga, Erick ingin melanjutkan program-program Pemerintahan Jokowi. Pasalnya, keberlanjutan program adalah kunci untuk mempercepat pembangunan Indonesia.

    “Tentu saya tegak lurus dengan Bapak Presiden (Jokowi). Mana program-program Bapak Presiden yang harus dilanjutkan, harus dilanjutkan,” ujar mantan ketua tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf itu.

    Poin keempat, Erick mengaku tidak ingin menjadi bagian dari sebuah pemerintahan yang hanya mengejar kekuasaan dan tidak ada hasil kerjanya buat bangsa dan negara. Apalagi, pemerintahan yang membuat rakyat sengsara. 

    “Lebih baik tetap seperti yang selalu saya bilang, saya siap di dalam pemerintah, saya siap di luar pemerintah kembali ke swasta,” tutur dia. 

    (Agung)

    Berita Terbaru

    spot_img