spot_img
Jumat 10 Mei 2024
spot_img
More

    Kota Bandung Tingkatkan Kewaspadaan GHPR

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota Bandung tingkatkan kewaspadaan terhadap kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) yang muncul di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

    “Kita sudah mendapat instruksi dari Kemenkes agar meningkatkan kewaspadaan terkait kasus GHPR. Alhamdulillah, kasus GHPR di Kota Bandung belum ditemukan,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Anhar Hadian, Selasa (6/6/2023).

    BACA JUGA:

    Hari Lahir Bung Karno, Ini Rencana Pemkot Bandung

    Menurut Dia, pihaknya saat ini tengah melakukan proses pengumpulan, pengolahan, analisis serta penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan.

    “Tepatnya kita lakukan surveilans. Kalau memang kemudian ada informasi dari rumah sakit, ada pasien terjangkit rabies. Kita akan langsung bereaksi. Setelah itu kita akan langsung cek, lacak, tracing segala macam bersama dinas terkait lainnya,” katanya.

    Anhar menjelaskan, gejala GHPR pada seseorang seperti demam, nyeri tenggorokan, tidak bisa menelan, tidak bisa minum air, cemas dan gelisah, takut api dan mengalami kejang.

    BACA JUGA:

    Debit Air Sungai Citanduy Menurun, PDAM Ciamis Jamin Stok Air Aman

    “Sehingga kita meminta apabila ditemukan kasus seperti itu segera melakukan tindakan dengan mendatangi fasilitas kesehatan. Kita juga mengimbau kepada pemilik hewan untuk melakukan vaksin anti rabies atau serum anti rabies,” jelasnya.

    Perlu di ketahui Kemenkes RI menyebut, sebanyak 3.437 kasus GHPR dilaporkan terjadi di Provinsi NTT sepanjang 2023.

    Dari ribuan kasus tersebut, satu orang di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dinyatakan meninggal dunia.

    (Yusuf Mugni/Anthika Asmara)

    Berita Terbaru

    spot_img