BANDUNG,FOKUSJabar.id: Organisasi Persatuan Islam (Persis) ambil bagian dalam menggerakan roda perekonomian negara pasca pandemi Covid-19, melalui Himpunan Pengusaha Persatuan Islam (HIPPI) dengan konsep ekonomi keumatan.
Ketua Umum PP Persis, Jeje Jaenuddin mengatakan, HIPPI dibentuk demi membangun dan menggerakan roda ekonomi keumatan, yang didalamnya diisi oleh seluruh komponen dan potensi yang ada di internal jamiyah Persis.
Kemudian menurutnya, kehadiran mereka yang notabene pengusaha pemuda bisa bersinergi dan bekerja sama dengan para pengusaha dan pemikir usaha di kalangan ekonomi syariah.
BACA JUGA: Soal Pemilih Pemula, Ini Kata KPU Kota Bandung
“Prinsipnya seluruh hidup kita harus diabdikan untuk ibadah. Hayatuna kulluha ibadah, itu prinsip kita, seluruh aspek kehidupan kita harus bernilai ibadah,” ujar Jeje dalam acara pelantikan kepengurusan Himpunan Pengusaha Persatuan Islam (HIPPI) periode 2023-2028 di Hotel Grand Pasundan Bandung, Kamis (18/5/2023)..
Terlebih, lanjut Jeje, HIPPI menyangkut dengan pemberdayaan harta. Di dalam Al Quran, jelas diperintahkan untuk bersungguh-sungguh membela dan menegakan agama Allah dengan harta dan jiwa raga.
“Jadi sebelum jiwa raga malah harus harta benda dulu. Karena kalau benda saja tidak mau berkorban, apalagi jiwa raga,” kata Jeje.
Sementara itu, Ketua Umum HIPPI Cucu Sumarna terhadap dirinya bisa mengemban amanah sebagai Ketua Umum HIPPI. Sehingga ke depan dirinya bisa mengkolaborasikan berbagai latar belakang usaha.
“Insyaallah karena kita berada di bawah ormas Persis yang otomatis kita niaga itu didasari keimanan kepada Allah SWT, dan kita berusaha juga mencontoh nabi Muhammad SAW,” kata Cucu.
Menurut Cucu, pengusaha muda sudah barang tentu jadi target untuk diberdayakan. Sebab mereka dinilai membutuhkan wadah sebagai ruang kreasinya.
“Saya lihat komunitas-komunitas di Jabar ini yang harus kita dorong usahanya. Kita akan fokus di ekonomi kreatif,” ucapnya.
BACA JUGA: Ahmad Bajuri: 276 Kader Potensial Gabung Partai Demokrat
Dikatakan Cucu, saat ini pengusaha pemuda yang tergabung di HIPPI baru sekitar 150 orang. Namun tak menutup kemungkinan untuk terus bertambah ke depannya.
“Kita tidak membatasi untuk simpatisan saja, diluar simpatisan juga bisa gabung. Paling penting punya semangat untuk berusaha dan tidak membatasi usaha apa, besar, ada niat atau punya usaha,” ucap dia.
 ambil bagian dalam menggerakan roda perekonomian negara pasca pandemi Covid-19, melalui Himpunan Pengusaha Persatuan Islam (HIPPI) dengan konsep ekonomi keumatan. ){kind=link}