spot_img
Sabtu 18 Mei 2024
spot_img
More

    Elektabilitas Capres Prabowo Terus Meningkat

    JAKARTA,FOKUSJabar.id: Elektabilitas calon presiden (Capres) Partai Gerindra Prabowo Subianto terus meningkat. Demikian mengemuka dalam survei yang dilakukan Politika Research and Consulting (PRC).

    Dalam simulasi tiga nama, tergambar bahwa 35,6 persen responden memilih Prabowo sebagai presiden jika Pilpres. Angka itu naik dibandingkan Februari 2023 yang hanya 28,6 persen. Berbeda dengan nama lainnya, seperti Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan cenderung stagnan masing-masing di angka 29 persen dan 24 persen.

    Survei dilakukan menggunakan metode multi stage random sampling dengan jumlah responden di setiap provinsi sebanyak 1.220 (respons rate 99 persen) dan berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah. Responden tersebar di 34 provinsi.

    BACA JUGA: Survei Prabowo Tinggi, Cak Imin Doakan Gerindra Jadi Pemenang Pemilu

    prabowo
    hasil survei Politika Research and Consulting (IST)

    Margin of error sebesar 2,73 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Jika ditarik dalam rentang waktu lebih panjang, Februari 2020-April 2023, hasil survei PRC juga menempatkan Prabowo sebagai capres dengan tingkat keterpilihan paling tinggi. Februari 2020, elektabilitas Prabowo hanya 13,8 persen, Agustus 15,7 persen, Desember naik jadi 19,7 persen.

    Kemudian pada bulan November 2021, elektabilitas Prabowo 21,6 persen dan turun pada Februari 2023 di 21,3 persen dan kemabali naik pada April 2023 menjadi 22,5 persen disusul Ganjar dengan 20,2 persen dan Anies Baswedan 17,9 persen.

    Survei PRC juga memotret popularitas, akseptabilitas, dan kapabilitas Prabowo, Ganjar, Anies serta tokoh-tokoh lain, seperti Agus Harimurti Yudhoyono, Mahfud MD, Khofifah Indar Parawansa, Puan Maharani, Sandiaga Uno, dan RidwanKamil. Dari sisi popularitas 96,3 persen responden mengenal Prabowo, menyusul Anies dengan 83,1 persen kemudian Ganjar 79,3 persen.

    Dari Tingkat akseptabilitas Prabowo memperoleh 84,4 persen atau hanya kalah dari Ridwan Kamil. Responden yang menilai Prabowo sebagai tokoh paling layak sebanyak 81,6 persen atau paling tinggi dibanding tokoh lainnya.

    Secara head to head, hasil survei ini juga menunjukkan Prabowo unggul dari Ganjar dan Anies. Anies hanya bisa menang bila melawanGanjar. Pada April 2023, tren Prabowo head to head dengan Ganjar atau Aniessangat positif dibandingkan Februari. Bahkan 31,0 persen responden menganggap Prabowo sebagai suksesor atau figur yang akan melanjutkan pembanguan di era Presiden Joko Widodo.

    “Dibanding Ganjar dan Anies yang cenderung stagnan, posisi Prabowo menguat. Tidak hanya sangat populer, Prabowo juga sangat disukai. Prabowo jadi kandidat paling banyak dipilih publik dibanding kandidat lain. Peningkatan elektabilitas Prabowo beriringan dengan penurunan undecide voters (TT/TM) secara signifikan. Artinya, sebagian besar mengarahkan pilihannya kepada Prabowo,” kata Direktur Eksekutif PRC Rio Prayogo, Rabu (19/4/2023).

    Selain memiliki basis pemilih pada Pemilu 2019, Prabowo menguat karena mendapat tambahan pemilih dari pemilih Jokowi. Prabowo dipersepsikan sebagai kandidat yang akan melanjutkan pembangunan Presiden Jokowi. Prabowo juga dinilai sebagai figure yang paling layak diusung oleh Koalisi Kebangsaan. Menurut Rio, endorsement Jokowi tidak bisa dipandang remeh, karena bisa memengaruhi elektoral kandidat. Hal itu karena 38 persen publik akan memilih kandidat yang didukung oleh Jokowi.

    Strategi Gerindra Berhasil

    Sementara itu, Jubir Tim Pemenangan Capres Prabowo Subianto Andre Rosiade mengatakan bahwa Partai Gerindra selalu mengevaluasi kerja-kerja dan membuat strategi untuk pemenangan Prabowo pada Pilpres 2024. Melihat beberapa hasil survei belakangan, Andre menilai bahwa strategi Gerindra berhasil.

    “SampaiOktober 2022, kami menyadari Pak Prabowo mengalami penurunan. Kami evaluasi menyeluruh. Kami meminta Pak Prabowo kembali minimal sekali seminggu menyapa rakyat. Karena masyarakat merindukan kehadiran Pak Prabowo,” kata Andre.

    Sejak masuk kabinet Jokowi, kata dia, Prabowo lebih fokus bekerja sebagai Menteri Pertahanan. Adapun strategi lain untuk mengangkat elektabilitas Prabowo adalah struktur partai bekerja efektif dan secara organik, baik di darat maupun udara. Kader Gerindra rutin bertemu konstituen dan menjelaskan tujuan Prabowo menjadi presiden. Termasuk menjawab tudingan, fitnah dan hoaks, atas bergabungnya Prabowo dengan Jokowi.

    “Kami jelaskan bagaimana kepentingan NKRI di atas segalanya. Bagaimana situasi saat itu begitu genting dan Indonesia terancam perang saudara, tapi Pak Prabowo memutuskan NKRI tetap utuh lebih penting sehingga memutuskan rekonsiliasi dengan Pak Jokowi,” kata Andre.

    (LIN)

    Berita Terbaru

    spot_img