spot_img
Sabtu 27 April 2024
spot_img
More

    Bio Farma Holding Dukung Penyelesaian Investasi di Kimia Farma Group

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Perkuat ekosistem kesehatan Indonesia, Induk Holding BUMN Farmasi PT Bio Farma mendukung penyelesaian investasi Kimia Farma Group.

    Dirut PT Bio Farma Honesti Basyir mengapresiasi penyelesaian transaksi investasi Indonesia Investment Authority (INA) dan Silk Road Fund (SRF) pada PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Kimia Farma Apotek (KFA).

    Melalui penyelesaian transaksi investasi ini, INA dan SRF resmi menjadi investor strategis KAEF dan KFA dengan mengambil bagian atas penerbitan Obligasi Wajib Konversi (OWK) KAEF, dan mengambil bagian 40 persen saham pada anak perusahaannya, KFA.

    BACA JUGA: Bio Farma Menjadi Panutan Pelaporan SPT Tahunan dalam “Pekan Panutan Pajak”

    KFA adalah entitas usaha KAEF dengan portofolio bisnis ritel apotek dengan sebaran lebih dari 1170 pusat layanan di seluruh Indonesia.

    Pada B20 Summit November 2022 lalu, Dirut PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir; Dirut KAEF David Utama; Dirut KFA Nurtjahjo Walujo Wibowo dan Ketua Dewan Direktur INA Ridha Wirakusumah, beserta Chairwoman of The Board of Directors SRF Zhu Jun telah menandatangani Perjanjian Pengambilan dan Pembelian Saham Bersyarat (Conditional Share Subscription and Purchase Agreement) dan dokumen-dokumen transaksi lainnya.

    “Aksi korporasi ini menunjukkan spirit Holding Farmasi yang semakin fokus dalam mendukung perkembangan ekosistem kesehatan di Indonesia. Pencapaian ini sejalan dengan semangat dan arahan Menteri BUMN agar Indonesia menjadi negara yang berdaulat di sektor kesehatan,” kata Honesti melalui rilisnya.

    Honesti menyebut bahwa perjanjian ini adalah bentuk lebih lanjut dari kemitraan yang lebih luas, dan kerja sama jangka panjang antara SRF dan INA. Bulan Juni 2022, INA dan SRF menandatangani Kerangka Kerja Sama Investasi (Investment Framework Agreement) untuk memfasilitasi kerja sama investasi keduanya di Indonesia, guna meningkatkan kerja sama ekonomi antara kedua negara.

    Ketua Dewan Direktur INA Ridha Wirakusumah mengatakan, layanan kesehatan di Indonesia menawarkan peluang menarik bagi para investor, mengingat besarnya ukuran pasar dan kelas menengah yang tumbuh pesat di Indonesia. Melalui investasi tersebut, INA akan mengakselerasi akses layanan kesehatan di seluruh Indonesia, mengoptimalkan jaringan ritel dan saluran distribusinya, serta mempercepat digitalisasi sistem layanan kesehatan untuk mencapai segmen pasien dan pelanggan yang lebih luas.

    Sementara itu, Chairwoman of The Board of Directors SRF Zhu Jun menagatakan bahwa penyelesaian transaksi investasi ini menandai dimulainya tahap baru kerja sama antara SRF, INA, KAEF, dan KFA.

    Dalam bekerjasama dengan mitra, kata Zhu Jun, SRF akan menyediakan sumber daya yang efektif untuk mendukung KAEF dan KFA sehinggakeduanya dapat mempertajam keunggulan dan menangkap peluang di industri kesehatan Indonesia yang menjanjikan dan berkembang dengan cepat.

    “Kami berharap investasi ini menjadi proyek unggulan dari kerja sama antara Tiongkok-Indonesia di bawah Belt and Road Initiative,” kata Zhu Jun.

    (LIN)

    Berita Terbaru

    spot_img