spot_img
Jumat 26 April 2024
spot_img
More

    Pemkot Bandung Sematkan 17 Duta Kampung Toleransi

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Menyambut Hari Bela Negara, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyematkan 17 duta kampung toleransi dari lima kecamatan, Senin (19/12/2022). Wali Kota Bandung Yana Mulyana berharap, melalui kegiatan ini para pemuda bisa ikut berjuang seperti para pendahulu.

    “Dulu para pejuang mengorbankan harta dan nyawa. Kalau sekarang kita membangun negeri jadi lebih baik dengan inovasi,” kata Yana seusai menghadiri upacara bela negara di Balai Kota Bandung Jalan Wastukencana Jabar.

    Disematkannya lima kecamatan kampung toleransi juga menunjukkan bahwa Pemkot Bandung selalu hadir untuk mewujudkan ketentraman dan keamanan masyarakat dalam beribadah dan menjunjung tinggi toleransi antarumat beragama dan berbagai suku. Sehingga, para penganutnya bisa menjalankan ibadah dengan aman dan nyaman.

    BACA JUGA: Bela Negara Jadi Alat Pencapai Tujuan Nasional

    Salah satu Ketua Kampung Toleransi dari Babakan Ciparay RW12, Endan Suhendar mengatakan, sejak tahun 2013 wilayahnya sudah diresmikan sebagai kampung toleransi. Dengan jumlah penduduk sekitar 1.000 orang yang terdiri dari beragam agama serta suku.

    “Kita menjadi Kampung Toleransi itu dari zamannya Pak Ridwan Kamil tahun 2013, lalu diresmikan oleh Mang Oded tahun 2018. Di sini umat Islam berjumlah 263 orang, Kristen ada 209 orang, Katolik itu ada 362 orang, Hindu 3 orang, dan Buddha itu ada 74 orang,” kata Endan.

    Untuk terus menjalin kerukunan, para warga kerap melakukan kegiatan bersama. Misalnya saat gempa Cianjur, para warga bersama-sama mengumpulkan donasi.

    “Kemarin itu kita bisa kumpulan kurang lebih sekitar Rp32 juta. Bahkan saat Idul Adha, warga nonmuslim pun ikut menyumbangkan beberapa sapi. Para pastor dan pendeta juga ikut membantu memotong daging kurban,” kata dia.

    Sementara itu, Camat Lengkong Aniya Rachmawati Soerya Poetri mengatakan, kerukunan antaraumat pun terasa di Lengkong Kecil, pada awalnya masyarakat sudah membangun gereja pada tahun 1933, lalu vihara tahun 1946, dan masjid di tahun 2014.

    “Lokasinya pun berdekatan, sehingga kita memang sudah terbiasa berbaur dan saling dukung satu sama lain dalam kegiatan ibadah masing-masing,” kata Aniya.

    BACA JUGA: Resmikan Kampung Toleransi Kedua, Solihin: Jangan Hanya Formalitas

    Serupa dengan Aniya, Ketua Kampung Toleransi Lengkong, Rini Ambarwulan menuturkan, saat ini Kampung Toleransi Lengkong telah diresmikan sebagai Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

    “Diharapkan kampung toleransi ini bisa dikunjungi oleh wisatawan dalam dan luar negeri. Kemarin itu baru diresmikannya,” kata dia.

    Untuk merekatkan hubungan warga, setiap empat bulan sekali diadakan agenda bersama seperti donor darah. Begitupun saat ada agenda ibadah dalam satu hari bersamaan, waktunya akan diatur dan bergantian.

    (Yusuf Mugni/LIN)

    Berita Terbaru

    spot_img