spot_img
Sabtu 11 Mei 2024
spot_img
More

    Dukung RSKGM, Pemkot Bandung Siapkan Lahan Baru di Jalan Jatayu

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Untuk mendukung kinerja dan layanan Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut (RSKGM), Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sudah menyiapkan lahan seluas 8.280 meter persegi di Jalan Jatayu. Lahan tersebut rencananya akan menjadi tempat baru pelayanan RSKGM.

    “Kita punya area Jatayu Molek dekat Bandara Husein, kita akan bangun RSKGM. Sebab memang lahan yang sekarang ini sulit untuk kita kembangkan kembali. Meski dengan keterbatasan lahan ini, kami percaya pelayan kepada masyarakat tidak terganggu,”kata Wali Kota Bandung Yana Mulyana di RSKGM, Jalan LL. RE. Martadinata, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (15/12/2022).

    Yana menyebut, Pemkot Bandung sebagai pemilik RSKGM berkomitmen untuk mendukung penuh pengembangan SDM. Namun, para SDM tenaga kesehatan harus memenuhi persyaratan jika ingin mengembangkan diri menuju spesialis.

    Baca Juga: Pemkot Bandung Targetkan ‘3 Zero’ HIV/AIDS 2030

    “Pembiayaan dan peningkatan SDM akan terus kami lakukan. Jika ada yang membutuhkan rekomendasi untuk menjadi spesialis, kita dukung. Dengan syarat harus balik lagi ke Kota Bandung. Ini bentuk komitmen kami untuk terus meningkatkan kompetensi SDM.Sekarang kita terakreditasi Madya menuju Paripurna. RSKGM menjadi rujukan masyarakat aglomerasi Bandung Raya. Sehingga tentunya beban pelayanan RSKGM ini penuh terus,” ucapnya.

    Sementara itu, Direktur RSKGM, drg. Lucyanti Puspita Sari mengatakan, sebagai pusat rujukan spesialistik kesehatan gigi mulut di Kota Bandung, dalam waktu tiga tahun ke depan RSKGM akan menempati gedung baru yang lebih luas dan nyaman dengan fasilitas baru ini bisa memberikan pelayan terbaik kepada seluruh masyarakat.

    “Kita juga memiliki tim mutu untuk evaluasi layanan. Kami akan menyampaikan hasil capaian indikator mutu secara berkala kepada Pemkot Bandung,” kata Lucyanti Puspita Sari.

    Sedangkan Ketua Tim Surverior Akreditasi Damar Husada Paripurna, drg. Asep Kemal Pasha mengatakan, pada Selasa silam, telaah dokumen telah dilakukan dalam sesi daring. Kini dalam sesi luring pada Kamis dan Jumat dan akan melakukan pemantauan langsung ke lapangan.

    “Tujuan kegiatan hari ini untuk memastikan apa yang sudah RS presentasikan dalam bentuk dokumen, sudah mengimplementasikannya dalam keseharian juga,” kata Asep.

    Menurutnya, Indikator yang dinilai adalah implementasi standard mutu pelayanan kesehatan sehari-hari. Sebab menurutnya, pengerjaan dokumentasi bisa dalam waktu sehari. Sedangkan, capaian implementasi tidak bisa secara instan.

    Baca Juga: Korea Selatan dan 9 Alasan Terkenal jadi Negara Ramah Wisatawan

    “Implementasi harus jadi kebiasaan yang menjadi budaya. Jika nanti tercapai paripurna, itu bukan puncak capaian. Tapi, langkah awal untuk kita memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,”katanya.

    Perlu diketahui, selama tiga hari, tim melakukan survei akreditasi di RSKGM Kota Bandung. Penilaian pertama pada 13 Desember 2022 secara daring. Lalu, selama dua hari dari 15-16 Desember 2022 tim survei menelusuri lapangan secara langsung.

    (Yusuf Mugni/Erwin)

    Berita Terbaru

    spot_img