spot_img
Kamis 25 April 2024
spot_img
More

    Koperasi Peternak Ayam Petelur Ciamis Jadi Pendukung Pengendalian Inflasi Jabar

    BANJAR,FOKUSJabar.id: Koperasi Produsen Peternak Ayam Petelur Ciamis (PPAPC) meraih penghargaan sebagai Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pendukung pengendalian inflasi di wilayah Jabar tahun 2022 dari Bank Indonesia (BI). 

    Penghargaan tersebut diberikan saat pertemuan tahunan BI 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (30/11/2022). 

    Dalam kegiatan yang mengusung tema sinergi dan inovasi memperkuat ketahanan dan kebangkitan menuju Indonesia Maju itu Koperasi PPAPC mendapatkan penghargaan atas upayanya mengendalikan kenaikan inflasi di Jawa Barat. 

    BACA JUGA: Pertanian Program Utama Pengendalian Inflasi Jabar

    Ketua Koperasi Produsen Peternak Ayam Petelur Ciamis, Otong Komara melalui Sekretarisnya Teten mengatakan koperasi PPAPC menjadi salah satu klaster binaan BI yang mendapatkan penghargaan sebagai UMKM yang layak menerima investasi pada Acara West Java Investment Summit 2022.

    Hal itu didapatkan koperasi PPAPC atas beberapa capaian yang berhasil diraihnya seperti menjaga ketersediaan pasokan telur ayam ras di wilayah Priangan Timur. 

    Total populasi ayam petelur yang dibudidayakan oleh anggota Koperasi PPAPC sebanyak 300.000 ekor dengan produksi telur sebanyak 15 ton per hari.  

    Sebagian besar produksi telur tersebut dipasarkan di Wilayah Priangan Timur (Ciamis, Kota Tasikmalaya, Kota Banjar dan Pangandaran). 

    “Kapasitas Produksi telur PPAPC mencukupi 40% kebutuhan telur di Priangan Timur,” katanya kepada FOKUSJabar.

    Keberhasilan selanjutnya yaitu Produksi Pengolahan Pakan Selfmix. Teten mengatakan Pakan ayam merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam pengembangan peternakan ayam ini. 

    Dengan penggunaan pakan selfmix ini, beberapa hal yang bisa diperoleh peternak yaitu kualitas pakan yang lebih terjamin, produktivitas ayam meningkat dari rata-rata 80% menjadi 85% (setiap 100 ekor ayam sebelumnya bertelur sebanyak 80 butir menjadi 85%).

    “Efisiensi pembelian harga pakan dari sebelum nya Rp 7.500,- per kg menjadi Rp 6.800,- per kg. Kemudian kualitas telur meningkat hal ini ditunjukan dengan warna telur yang menjadi lebih coklat, warna telur yang sangat disukai konsumen,” kata dia. 

    Kemudian capaian keberhasilan lainnya yaitu mampu mengkoordinasikan pemasaran telur antar anggota Koperasi PPAPC dalam melaksanakan pemasaran telur. 

    “Koperasi PPAPC melaksanakan koordinasi dengan pemasaran telur antar anggota,” ujarnya. 

    Jadi jika ada anggota yang kesulitan memenuhi permintaan atau kelebihan kapasitas produksi telur, maka fungsi Koperasi PPAPC akan membantu koordinasi pemasaran telur tersebut. 

    “Dengan adanya fungsi koordinasi ini, antar anggota Koperasi PPAPC saling mendukung pemasaran telur ayam ras sehingga pemasaran telur ayam ras menjadi berjalan lancar,” kata dia. 

    Selain itu capaian lainnya yakni Lokasi Pelatihan calon AO (account Officer) BRI.

    Koperasi PPAPC menjadi lokasi pelatihan bagi calon AO (account Officer) BRI khususnya dibidang petenakan ayam petelur. Anggota Koperasi PPAPC menjadi narasumber untuk memberikan materi terkait usaha budidaya ayam ras petelur (layer).

    “Materi pelatihan yang diberikan ini menjadi dasar untuk analisa kredit usaha budidaya ayam ras petelur (layer),” kata Teten.

    BACA JUGA: SCC Bisa Jadi Pengendalian Inflasi Jabar di Masa Depan

    Teten juga menyebutkan keberhasilan berikutnya yakni dari Potensi Investasi Usaha Ayam Petelur Koperasi PPAPC Kabupaten Ciamis.

    Koperasi PPAPC memiliki usaha ayam ras petelur sebanyak 15.000 ekor. Koperasi PPAPC berencana untuk menambah invetasi sebanyak 20.000 ekor ayam yang berlokasi di sekitar Gudang Pakan dan Pabrik Mini Feedmill seluas 1 ha. 

    “Investasi untuk investasi 20.000 ekor ras petelur ini sebesar Rp 3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah),” katanya. 

    Dengan raihan keberhasilan tersebut, Teten mengatakan Koperasi Produsen Peternak Ayam Petelur Ciamis berhasil meraih penghargaan sebagai Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pendukung pengendalian inflasi di wilayah Jawa Barat tahun 2022 dari Bank Indonesia.

    “Alhamdulillah dengan capaian ini kami mendapatkan penghargaan sebagai UMKM yang layak menerima investasi dari Bank Indonesia,” ujar Teten. 

    (Budiana Martin/Anthika Asmara) 

    Berita Terbaru

    spot_img