spot_img
Kamis 2 Mei 2024
spot_img
More

    Fenomena Radikalisme Muncul, Bupati Tasikmalaya Dorong FKDM Pertajam Deteksi Dini

    TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Tantangan dan ketidakpastian global yang diprediksi akan semakin menguat pada tahun 2023, mendorong lahirnya berbagai krisis dunia.

    Krisis pangan, energi, finansial dan ancaman lain akibat resesi global yang tidak dapat dikalkulasi, dikhawatirkan menjadi lahan subur lahirnya radikalisme dan terorisme termasuk di Indonesia.

    Menanggapi hal tersebut, Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto menegakan jika fenomena radikalisme sudah muncul sejak awal peradaban manusia. Dan belakangan ini kembali subur, salah satu di antaranya akibat dipicu oleh dinamika budaya dan resesi dunia.

    BACA JUGA: Berikan Pengayaan PPPK, Bupati Tasikmalaya Tegaskan Jangan Mewariskan Hal Buruk

    Namun terang dia, sejauh pemantauan yang dilakukan pemerintah dan juga pihak terkait lainnya, khusus di Kabupaten Tasikmalaya ini tidak ditemukan adanya potensi kemunculan radikalisme.

    “Potensi itu tidak ada dan mudah-mudahan tidak terjadi di kabupaten tercinta ini. Meskipun indikasi ke arah itu pasti ada,” kata Ade Sugianto seusai menghadiri Sosialisasi Radikalisme Terorisme Bagi Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) se-Kabupaten Tasikmalaya, di gedung Islamic Centre Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (17/11/2022).

    Meskipun tidak ada potensi kemunculan radikalisme, Bupati menegaskan bahwa dalam kehidupan bermasyarakat tidak dapat dipungkiri adanya pemahaman yang berbeda, pendekatan masalah yang berbeda dan sudut pandang berbeda terhadap dalam menyikapi sebuah permasalahan yang terjadi di tengah-tengah kehidupan masyarakat dan berindikasi terhadap lahirnya sebuah potensi.

    “Itu yang saya tegaskan kepada rekan-rekan FKDM agar dapat mengantisipasi sejak dini munculnya ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG) di masyarakat,” ujar Ade.

    BACA JUGA: Pelatih Persib Siap Game Internal

    FKDM tegas dia, sangat diharapkan dapat memberikan rekomendasi kepada pemerintah, TNI/POLRI tentang seharusnya sebuah tindakan dilakukan, atas temuan-temuan terkait berbagai hal yang berpotensi timbulnya ATHG.

    “Tidak hanya rekomendasi, FKDM bisa berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait untuk terus mensosialisasikan bahaya radikalisme serta memberikan pemahaman tentang dampak dari perubatan radikali. Radikalisme hanya dapat dilawan dengan pendidikan serta pemahaman agama yang baik dan lurus,” tutur Ade.

    (Farhan)

    Berita Terbaru

    spot_img