spot_img
Minggu 5 Mei 2024
spot_img
More

    Selama 10 Hari, Pasar Murah Kota Bandung Berhasil Meraup Omzet Rp1 M

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan, kegiatan pasar murah yang dilaksanakan 10 hari di 30 kecamatan mencatatkan omzet atau keuntungan mencapai Rp1 miliar.

    “Total penjualan dari hari pertama sampai ke sembilan ini, kita sudah di Rp 913.715.900. Kalau ditambah hari ini, saya yakin tembus di atas Rp 1 miliar karena nambah tiga kecamatan Cicendo, Sukasari dan Mandalajati,” kata Elly Wasliah usai meninjau Pasar Murah di Alun-alun Cicendo Kota Bandung Jabar Senin (10/10/2022).

    Elly Wasliah mengungkapkan, kegiatan itu di Kota Bandung dilaksanakan sejak 19 September hingga 10 Oktober hari ini. Dalam sepekan, pihaknya melaksanakan pasar murah setiap tiga hari dengan per hari untuk tiga kecamatan.

    Elly Wasliah menyebut, kegiatan pasar murah dilaksanakan sebagai antisipasi dampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dan mencegah praktik inflasi. Harga yang dijual di pasar itu relatif lebih murah dibandingkan yang dijual di pasaran.

    BACA JUGA: Antisipasi Pohon Tumbang, Pemkot Bandung Pangkas 2.532 Pohon

    “Gas tiga kilogram di pasar Rp 23-24 ribu, sekarang dijual Rp 16.500. Beras medium per lima kilogram dijual Rp 42, sedangkan di pasar sudah Rp 10 ribu per kilogram dan telur dijual Rp 23 per kilogram serta minyak kita dijual Rp 22 ribu per dua liter,” kata dia.

    Elly mengatakan, respon masyarakat mengikuti kegiatan pasar murah sangat antusias. Kegiatan tersebut ideal dilaksanakan di 151 kelurahan, namun saat ini masih dilaksanakan di 30 kecamatan karena terkait masalah anggaran.

    Sementara itu, Anggota DPRD Kota Bandung Aan Andi Purnama mengatakan, kegiatan pasar tersebut merupakan langkah yang diperlukan untuk menstabilkan harga. Serta membantu masyarakat menengah ke bawah untuk mendapat keperluan sehari-hari.

    “Saya harapkan pasar murah ke depan bisa per kelurahan lebih efektif. Tapi memang kegiatan seperti ini harus sering dilakukan membantu masyarakat. Kalau bisa satu bulan sekali idealnya. Artinya kalau 30 kecamatan sebulan sekali lebih efektif,” kata Aan Andi Purnama.

    (Yusuf Mugni/Agung)

    Berita Terbaru

    spot_img