spot_img
Jumat 19 April 2024
spot_img
More

    Ceramah Kebangsaan Gus Miftah Ciptakan Kedamaian dan Kondusifitas Jawa Barat

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Ceramah kebangsaan dari penceramah Gus Miftah diikuti ribuan siswa SMA, SMK dan SLB di Jawa Barat secara hybrid  SPOrT Arcamanik, Kota Bandung, Kamis (4/8/2022).

    Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, ceramah kebangsaan ini untuk menciptakan kerdamaian dan kondusifitas sesuai yang dicita-citakan oleh para siswa. Di era digital ini, dia juga berharap konten Gus Miftah pada Ceramah Kebangsaan bisa diteruskan ke lingkungan yang terdekat.

    Dia juga menyampaikan, Jawa Barat merupakan provinsi pertama yang memiliki kurikulum antiradikalisme dan terorisme. Pihaknya sedang mempersiapkan ketahanan ideologi itu lewat kearifan dan muatan lokal.

    BACA JUGA: Produk UKM Jawa Barat Berhasil Menarik Perhatian Pasar Dunia Di Korea

    Ridwan Kamil berharap Ceramah Kebangsaan menjadi penguat agar jauh dari pertengkaran. Sehingga targetnya adalah untuk para pemuda yang memang rentan terhadap asupan informasi dari media sosial maupun lingkungan yang melemahkan wawasan kebangsaan. 

    “Jadi ini menyasar anak-anak SMA, SMK, SLB akan berlangsung di lima wilayah. Ini kan wilayah Bandung Raya ya, nanti Priangan Timur, Purwasuka, Ciayumajakuning, Bodebek akan kita hadirkan juga,” kata dia. 

    ceramah kebangsaan
    Ceramah kebangsaan siswa SMA/SMK dari penceramah Gus Miftah

    Disinggung mengapa menghadirkan Gus Miftah, menurut Ridwan, lantaran dinilai cocok dengan anak muda yang ingin mengkombinasikan dengan narasi, tausiah dan dengan milenial. Terlebih, dia juga menilai, Gus Miftah memiliki narasi kuat mengenai materi terkait wawasan kebangsaan.

    “Saya kira karena targetnya anak muda jadi pas,” katanya. 

    Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan pada agenda kali ini adalah tentang kebangsaan. Di mana nantinya akan ada sejumlah kegiatan yang akan dilaksanakan agar kian menumbuhkan kebangsaan tersebut.

    “Nantinya ada launching gerakan 2,5 juta bendera merah putih se-Jabar, nanti juga ada gerakan 7 harkat,” ujar Dedi Supandi.

    Adapun gerakan 7 harkat, yaitu mengajak peserta didik untuk mengikut sejumlah kegiatan positif yang disesuaikan dengan tagline berdasarkan hari. Misalnya pada hari Senin yaitu terkait wawasan kebangsaan, Selasa terkait wawasan internasional, Rabu tentang wawasan literasi dan lingkungan hidup. Sedangkan Kamis tentang budaya lokal, Jumat terkait sehat jiwa raga, Sabtu mengenai rumah kita istana kita dan Minggu adalah sosial kemanusiaan. 

    BACA JUGA: Ridwan Kamil Dukung Penghapusan Data Kendaraan Yang Bayar Pajak

    Sehingga, Dedi berharap, mulai dari Bandung akan menjadi Pancasila yang menyeluruh ke Indonesia. 

    “Ke depannya selain tagline hari-hari ada masukan juga dari siswa kaitan dengan membuat monumen-monumen hal itu bagian dari peringatan menjadi ciri lahirnya Pancasila dengan pemikiran di Kota Bandung,” katanya.

    Sementara itu, Gus Miftah menilai kegiatan Ceramah Kebangsaan penting untuk dilaksanakan. Sehingga anak-anak, khususnya siswa maupun siswi mampu memahami kebangsaan secara baik dan benar. 

    “Menganggap perbedaan itu sebagai rahmat bukan sebagai sebuah pemicu untuk menjadi kebencian permusuhan dan lain sebagainya,” ujar Gus Miftah. 

    Berita Terbaru

    spot_img