spot_img
Sabtu 4 Mei 2024
spot_img
More

    Terindikasi PMK, 10 Hewan Ternak di Kota Bandung Masuk Uji Laboratorium

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Sebanyak 10 hewan ternak di Kecamatan Babakan Ciparay diperiksa di Balai Veteriner, Kabupaten Subang. Hal itu dikarenakan telah ditemukan indikasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

    Kepala DKPP Kota Bandung, Gingin Ginanjar mengatakan, terdapat 10 hewan ternak dari total 49 hewan ternak diperiksa di Balai Veteriner. Sampel darah diambil untuk memastikan apakah terpapar atau tidak.

    “Ada 10 dari 49 ekor dari 1 peternak di Kecamatan Ciparay. Tim internal kita memeriksa secara klinis, untuk memastikan bahwa itu positif atau tidak. Kita bawa sampel darah ke Balai Veteriner Subang menunggu hasil,” kata Gingin di Balai Kota Bandung Jalan Wastukencana Jabar Senin (23/5/2022).

    BACA JUGA: 7 Ekor Sapi di Kuningan Terkena PMK

    Menurutnya, hasil pemeriksaan paling lambat diperoleh besok pada Selasa 24 Mei 2022. Hewan ternak tersebut, diperoleh peternak dari wilayah Kabupaten Purwakarta.

    Meski begitu, pihaknya memastikan bahwa hingga saat ini belum ditemukan adanya kasus PMK di Kota Bandung.

    Pihaknya pun terus berupaya agar tidak terdapat kasus Penyakit Mulut dan Kuku.

    “Dari hasil inspeksi ke peternak di RPH dan laporan masuk sampai hari ini, belum menemukan kasus PMK di Kota Bandung. Artinya nol kasus. Mudah-mudahan dapat terus dipertahankan,” ucapnya.

    Senada dengan Gin Gin, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, hingga saat ini belum ditemukan kasus di Kota Bandung.

    Namun terdapat beberapa hewan ternak yang memperlihatkan gejala diduga Penyakit Mulut dan Kuku.

    “Per hari ini belum terinformasikan di Kota Bandung. Tetapi ada hewan yang diduga terpapar Penyakit Mulut dan Kuku. Gejala klinis sudah ada. Tapi sekarang masih menunggu hasil laboratorium apakah positif atau tidak,” kata Ema.

    BACA JUGA: Pemkot Bandung Segera Bentuk Satgas Penanganan Hewan Ternak

    Ema menyebut, apabila dinyatakan positif PMK, maka akan diobati dan harus dilakukan isolasi untuk disembuhkan. Pihaknya juga melakukan monitoring dan pengawasan terhadap lalu lintas hewan ternak.

    (Yusuf Mugni/Anthika Asmara)

    Berita Terbaru

    spot_img