spot_img
Jumat 19 April 2024
spot_img
More

    Urusan Pemekaran Daerah, Jabar Masih Jauh Tertinggal

    TASIKMALAYA,Fokusjabar.id: Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Asep Sopari Al Ayubi mengatakan, dalam hal pemekaran daerah, Provinsi Jabar jauh tertinggal dibanding dua provinsi tetangganya, yakni Jatim dan Jateng.

    Dengan jumlah penduduk sekitar 50 juta jiwa di Jabar, sebut Asep Sopari, baru memiliki 27 kabupaten/kota. Sementara Jatim dengan jumlah penduduk sekitar 40 juta jiwa, memiliki 38 kabupaten/kota. 

    Satu lagi, kata politikus Partai Gerindra ini, yaitu Jateng. Jumlah penduduknya sekitar 38 juta jiwa, dan memiliki daerah otonomi 35 kabupaten/kota.

    BACA JUGA: Untuk DOB, DPRD Dan Gubernur Jabar Lakukan Persetujuan

    “Dengan jumlah kabupaten/kota di Jabar saat ini, disparitas transfer dana pusat untuk pembangunan wilayah di Jabar, adalah keniscayaan. Artinya, kesempatan pembangunan di Jabar, jauh lebih sedikit dibanding kedua provinsi tersebut,” tutur Asep Sopari, Sabtu (14/5/2022). 

    Maka lanjut dia, Peraturan Presiden nomor 87/2021 perihal Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana dan Kawasan Jawa Barat Bagian Selatan, menjadi landasan sekaligus spirit pemerintah Jabar termasuk Pemkab Tasikmalaya, untuk membangun wilayah Tasikmalaya selatan (Tasela), sebagai daerah persiapan otonomi baru.

    “Inilah kesempatan yang harus diambil. Dengan mengacu kepada Perpres itu, kita maksimalkan pembangunan fasilitas-fasilitas layanan publik di wilayah Kabupaten Tasela sebagai daerah persiapan, menuju Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Tasikmalaya Selatan,” ujar dia. 

    Fasilitas-fasilitas tersebut terang dia, antara lain rumah sakit, lembaga pendidikan dan infrastruktur lainnya yang dapat menopang meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat, sebagaimana misi daerah otonomi baru. 

    “Sejak hari ini semua harus sudah dipersiapkan sehingga manakala nanti DOB Tasela terwujud, tidak menjadi daerah otonomi yang gagal mensejahterakan rakyatnya,” kata Asep. 

    Dia menambahkan, Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya harus lebih memilih gerakan visioner, bagaimana DOB Tasela nanti memiliki kemandirian secara fiskal. 

    “Artinya, daerah persiapan saat ini memiliki kesiapan untuk bisa mandiri secara fiskal, bagaimana Tasela mampu meningkatkan PAD,” ucap dia. 

    Potensi Alam Tasela Kaya Raya

    Lebih lanjut Asep menegaskan, kalau melihat potensi yang ada di wilayah Tasela, sungguh  luar biasa. 

    Bentangan pantai sepanjang lebih kurang 35 kilometer dari mulai perbatasan Garut sampai dengan Pangandaran, saat ini baru termanfaatkan secara ekonomi di bawah 17 persen. 

    Meskipun harim laut saat ini, terang dia, telah banyak dimanfaatkan masyarakat untuk tambak udang dengan keuntungan yang tidak sedikit. Tetapi kenyataannya, sejauh ini tidak dapat memberikan kontribusi ke pemerintah daerah. 

    BACA JUGA: Ridwan Kamil Resmikan Karya Kreatif Jabar

    Tasela juga, kata Asep, memiliki segudang potensi sumber daya alam yang istimewa dengan bahan tambangnya, seperti mangan, zeolit dan lain sebagainya. Ditambah lagi potensi pariwisata yang dahsyat, baik wisata alam maupun religinya.

    “Jika potensi-potensi itu mampu digali dan dimanfaatkan secara baik dan penuh tanggung jawab, saya rasa DOB Tasela nanti mampu mensejahterakan masyarakatnya,”  katanya.

    (Farhan)

    Berita Terbaru

    spot_img