spot_img
Minggu 19 Mei 2024
spot_img
More

    Minyak Goreng Mahal dan Langka, Gus Muhaimin: Pengusaha Egois

    TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Kelangkaan minyak goreng serta harga mahal yang masih terjadi di beberapa wilayah di Indonesia mendapat sorotan keras dari Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin).

    Gus Muhaimin mengatakan, keberadaan minyak goreng, baik dalam kemasan maupun curah, yang mahal dan langka salah satunya karena faktor egoisme pengusaha.

    “Kami meminta para pengusaha tidak egois dengan mementingkan pribadi untuk meraup keuntungan dari fenomena kelangkaan minyak goreng,” kata Gus Muhaimin usai berziarah di makam pahlawan nasional KHZ Musthafa, Sukamanah, Kecamatan Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (26/3/2022).

    BACA JUGA: Kerja Pasar Potensial, Showroom Triumph Berkelas Internasional Hadir di Kota Bandung

    fokusjabar.id Gus Muhaimin
    Wakil Ketua DPR RI, Gus Muhaimin didampingi Pengasuh Pontren Sukamanah, KH Atam Rustam, berziarah di makam pahlawan nasional KH Zainal Musthafa

    Kondisi ini dinilainya sangat ironis. Pasalnya, Indonesia merupakan negara produksi CPO (Crude Palm Oil) atau minyak sawit terbesar di dunia tapi masih mengalami kelangkaan minyak goreng.

    “Saya tegaskan, para pengusaha jangan egois. Jangan mau kaya sendiri dengan mengeruk kekayaan alam tanpa memperhatikan nasib negeri,” Cak Imin menegaskan.

    Dia pun mengajak semua pihak, termasuk para pengusaha, untuk bersama-sama membangun bangsa. “Mari berkorban demi bangsa dan negara seperti yang dicontohkan pahlawan nasional KHZ Musthafa mengusir penjajah,” dia menambahkan.

    Agar bangsa Indonesia merdeka dalam bidang ekonomi, sejahtera dan mandiri dalam berbagai bidang, kata dia, semua pihak harus berjuang dengan berani. Berani mengambil risiko dan berkorban demi bangsa.

    “Mari kita tauladani pahlawan nasional KHZ Musthafa. Untuk merdeka dan mandiri beliau harus berkorban nyawa, santri-santrinya bertempur dengan gigih meskipun menggunakan pedang bambu untuk melawan senjata canggih penjajah,” kata Gus Muhaimin.

    (Farhan/Ageng)

    Berita Terbaru

    spot_img