JAKARTA,FOKUSJabar.id: Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menuai banyak kritikan dari sejumlah pihak usai pernyataannya diduga membandingkan suara azan dengan gonggongan anjing.
Salah satunya dari Ketua Komisi VIII DPR RI, Yandri Susanto, yang meminta Yaqut melarat ucapannya.
“Sebaiknya Menag segera meralat ucapannya itu agar tidak menimbulkan kegaduhan dan tafsir-tafsir di masyarakat tidak semakin liar,” kata Yandri, Kamis (24/2/2022).
BACA JUGA: Niat Baik Menag Justru Menyakiti Umat
Politikus PAN itu mengatakan, perumpaan yang disampaikan Yaqut tak etis. Seharusnya, kata Yandri, Yaqut bisa menggunakan perumpamaan lain.
“Komunikasi atau sosialisasi kebijakan seharusnya menggunakan perumpaan yang tepat. Jangan memberikan contoh atau perumpamaan yang justru menimbulkan tafsir-tafsir liar dan kegaduhan,” kata dia, seperti dilansir IDN.
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani juga menilai pernyataan Yaqut itu hanya membuat gaduh. Dia menyayangkan apa yang disampaikan Yaqut.
“PPP menilai pernyataan Menag yang “mensejajarkan” kumandang azan dengan gonggongan anjing sebagai pernyataan tidak bijak dan hanya memancing kegaduhan,” kata Arsul, Kamis (24/2/2022).
Meski demikian, Arsul meyakini pernyataan Yaqut itu tidak bermaksud seperti apa yang dipikirkan orang lain.
“Saya yakin Menag tidak bermaksud mendegradasi kumandang azan sebagai tanda waktu masuk dan panggilan salat bagi umat Islam dengan perumpamaan gonggongan anjing,” katanya.
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bukhori Yusuf mendorong Yaqut segera meminta maaf. Bukhori menyebut, pernyataan Yaqut sudah menyakiti umat Islam.
“Karena itu, Menag mesti segera menyampaikan permintaan maaf terbuka dan berkomitmen untuk berhenti membuat kebijakan kontroversial yang menimbulkan disharmoni,” ujar Bukhori dalam keterangannya, Kamis (24/2/2022).
Bukhori menegaskan, gonggongan anjing tak sama dengan suara azan. Yaqut seharusnya bijak dalam membuat pernyataan.
Namun, Ketua Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur membela Menag Yaqut. Dia meyakini apa yang disampaikan Yaqut tidak untuk membandingkan suara gonggongan anjing dengan azan.
“Kita yakin bahwa Pak Menag tidak ada niatan untuk melecehkan atau merendahkan azan. Dia seorang muslim yang baik,” ujar Gus Fahrur kepada wartawan, Kamis (24/2/2022).
Gus Fahrur kemudian mencoba menjelaskan pernyataan Yaqut. Dia mengajak masyarakat berpikir positif terkait hal ini.
“Saya positive thinking saja, mungkin Pak Menag bermaksud agar saling menghormati, jangan ada suara yang mengganggu lingkungan, semisal tetangga yang memelihara anjing juga hendaknya menjaga ketentraman masyarakat sekitarnya yang mungkin terganggu oleh lolongan anjingnya,” katanya.
Sementara itu, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi, meyakini pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas tak bermaksud untuk membandingkan suara azan dengan gonggongan anjing.
“Setelah saya menyimak pernyataan Beliau secara lengkap dan utuh, saya haqqul yakin, Pak Menteri Agama tidak ada niatan untuk membandingkan suara azan dengan ‘gonggongan’ anjing,” ujar Zainut dalam keterangannya, Jumat (25/2/2022).
Zainut menerangkan, apa yang disampaikan Yaqut hanya untuk memberi penjelasan agar mudah dipahami. Sehingga, kata dia, perumpaan tersebut tidak untuk membandingkan suara azan dengan gonggongan anjing.
“Untuk hal tersebut saya mohon masyarakat dapat memahami pernyataan Beliau secara utuh, jernih dan proporsional agar tidak muncul dugaan yang tidak benar,” kata dia.
(Agung)