spot_img
Sabtu 18 Mei 2024
spot_img
More

    Jaga Dividen, Pemkot Bogor Tambah Penyertaan Modal bank bjb

    BOGOR,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor masih dapat Rp4 milyar setahun dari bank bjb meski porsi sahamnya masih terbilang kecil, yakni 0,48 persen. Alhasil, Pemkot Bogor pun menambah penyertaan modal agar dividen tetap terjaga.

    Di antara semua daerah di Jawa Barat, porsi saham itu jadi yang terkecil. Kendati begitu, Pemkot Bogor masih mendapat limpahan dividen untuk menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD).

    “Tahun 2020 kami dapat Rp4,1 milyar dan tahun 2021 naik menjadi Rp4.4 milyar lebih atau meningkat 7 persen nilai dividennya,” kata Sekretaris Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kota Bogor Evandy Dahni.

    BACA JUGA: bank bjb dan IPB Teken MoU Layanan Perbankan

    Pemkot Bogor pun merasa wajib mempertahankan kepemilikan porsi saham tersebut. Bahkan sudah mengesahkan Peraturan Daerah (Perda) No 8 Tahun 2021 tentang Perubahan Perda No 9 Tahun 2019 tentang Pernyataan Modal Pemerintah (PMP) PT Bank Jabar Banten (bjb) akhir tahun 2021 lalu.

    Perda itu mengatur Pemkot Bogor akan menggelontorkan dana sebesar Rp7 milyar untuk menjaga prosentase saham.

    Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan bahwa saham itu nilainya fluktuatif dan secara keseluruhan Pemkot Bogor harus mempertahankan kepemilikan saham di bank bjb.

    “Intinya Pemkot Bogor ingin nilai saham bertambah. Karena dividen bagus ke Pemkot Bogor. Keuntungannya dari dividen,” kata Dedie.

    Setidaknya, kata Dedie, ada dua kepentingan Pemkot Bogor dalam penambahan nilai saham di bank bjb. Kecuali untuk menjaga dan meningkatkan pemasukan dari dividen, Pemkot Bogor pun ingin tetap menjaga nilai historis, terlebih bank bjb lahir sebagai bank daerah Jabar dan Banten.

    “Kalau kepemilikan bertahan, dividen yang diterima Pemkot Bogor juga masih tetap dan masuknya melalui APBD. Masuk dalam pemasukan lain-lain,” kata dia.

    Sebetulnya, Pemkot Bogor ingin menambah porsi saham, setidaknya memiliki nilai saham 1 persen. Dengan begitu, Kota Bogor punya suara sebagai pemilik.

    Pemkot Bogor menambah penyertaan modal untuk mempertahankan porsi saham karena bank bjb bakal melakukan aksi korporasi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) I atau right isue pada Maret mendatang.

    Dirut bank bjb Yuddy Renaldi mengatakan bahwa bank bjb akan melepas saham baru maksimal 925 juta lembar seri B atau setara 9,40 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Rencana aksi korporasi itu telah disetujui dalam RUPS Tahunan 6 April 2021 lalu.

    “Seluruh dana right issue setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka ekspansi kredit perseroan,” kata Yuddy.

    Dalam kaitan itulah, Pemkot Bogor menambah penyertaan modal.

    Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto pun berterima kasih kepada DPRD yang menyetujui Raperda PMP kepada bank bjb menjadi Perda.

    PMP ini, kata dia, seiring dengan perubahan ketentuan investasi pemerintah daerah pada perseroan ditambah dengan bank bjb yang saat ini tengah memperluas usaha agar rasio kecukupan modal (CAR) tetap terjaga.

    “Pemkot Bogor perlu mempertahankan prosentase kepemilikan saham sebesar 0,48 persen dari keseluruhan modal, dengan besaran sesuai harga saham yang berlaku, yakni paling banyak Rp7 milyar. Pemenuhan penyertaan modal itu dilakukan melalui mekanisme yang berlaku di Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan ketersediaan pasar dan kemampuan keuangan daerah yang dianggarkan dalam APBD sesuai ketentuan perundangan,” kata Bima.

    Dia berharap ditetapkannya Perda ini bisa menjadi momentum percepatan pemulihan ekonomi masyarakat.

    (LIN)

    Berita Terbaru

    spot_img