spot_img
Jumat 29 Maret 2024
spot_img
More

    BEI Jabar Bertekad Pertahankan Trend Positif Perkembangan Pasar Modal

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Kantor Perwakilan BEI Jawa Barat bertekad mempertahankan trend positif perkembangan pasar modal Jabar di tahun 2021 pada tahun ini. Salah satunya menggaet semakin banyak investor pasar modal di Jabar.

    Kepala Kantor Perwakilan BEI Jabar, Reza Sadat Shahmeini mengatakan, selama tahun 2021, perkembangan pasar modal di Jabar mengalami perkembangan cukup signifikan. Pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh dunia dalam dua tahun terakhir, justru memberikan dampak positif bagi lantai bursa.

    “Mungkin karena banyak orang yang tinggal di rumah serta beberapa usaha berhenti dan lebih banyak dengan gadget sehingga memilih usaha secara online. Salah satunya melalui saham yang memang sudah sejak dulu pasar modal ini digitalisasi,” kata Reza saat ditemui di Kantor Perwakilan BEI Jabar, Jalan PHH Mustofa Kota Bandung, Senin (24/1/2022).

    Berdasarkan data dari KSEI yqang diolah, lanjut Reza, perkembangan Single Investor Identification (SID) di tahun 2021 meningkat signifikat hingga 115 dibanding tahun 2021. Penambahan jumlah SID pasar modal di Jabar bertambah sebanyak 848.497 SID.

    “Di tahun 2020, jumlah SID pasar modal di Jabar mencapai 743.678 dan bertambah menjadi 1.583.184 SID di akhir tahun 2021. Ini peningkatan yang cukup siginifikan,” kata dia.

    Untuk jumlah investor saham di Jabar, kata Reza, juga mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Hingga akhir tahun 2021, jumlah investor saham di Jabar mencapai 705.265.

    “Ini tumbuh hampir 137,28 persen dari tahun 2020 dengan jumlah investor saham sebanyak 278.679. Pertumbuhan ini menjadi yang terbesar dalam lima tahun terakhir,” dia menambahkan.

    Dari pertumbuhan investor saham tersebut, Reza mengatakan jika generasi Z atau investor dengan rentang usia 18-25 tahun mendominasi jumlah pertumbuhan di Jabar. Dari total jumlah investor saham, sebanyak 279.947 investor berasal dari kalangan milenial dengan rentang usia 18-25 tahun.

    BACA JUGA: Penganiaya Balita di Banjar Diancam 10 Tahun Bui

    fokusjabar.id BEI Jabar
    Kepala Kantor Perwakilan BEI Jabar, Reza Sadat Shameini memaparkan perkembangan pasar modal di Jabar. (FOTO: Istimewa)

    Lalu untuk rentang usia 26-30 tahun mencapai 145.021 investor, kemudian sebanyak 145.798 investor dari kalangan usia 31-40, serta 128.601 investor dari kalangan usia 41-100 tahun. “Kalau dilihat dari asal daerah, investor saham paling banyak masih berasal dari Kota Bandung dengan jumlah 134,545 SID,” kata dia.

    Peningkatan jumlah investor ini, lanjut dia, berdampak juga pada peningkatan nilai transaksi saham di Jabar. Dari Rp251,3 trilyun di tahun 2020, meningkat tajam di akhir tahun 2021 dengan nilai transaksi mencapai Rp444,7 trilyun.

    “Nilai transaksi di Jabar pada tahun 2021 ini pun memecahkan rekor terbesar dalam sejarah,” Reza menegaskan.

    Dengan beberapa trend positif perkembangan pasar modal tersebut, Reza mengaku cukup optimis akan bertahan dan mengalami pertumbuhan positif di tahun 2022. Pihaknya pun terus melakukan berbagai upaya dan inovasi mendorong perkembangan masyarakat di Jabar untuk beroinvestasi di lantai bursa.

    “Kita akan berupaya untuk meningkatkan jumlah investor melalui galeri investasi hingga sekolah pasar modal yang kita gelar setiap pekan. Kita pun sudah mulai mengenalkan pasar modal ini di kampus-kampus dan sekolah untuk tetap menggaet generasi milenial berinvestasi di pasar modal. Dari total penduduk di Jabar mencapai 48,2 juta lebih, jumlah investor kita masih terbilang kecil,” Reza menegaskan.

    (Ageng)

    Berita Terbaru

    spot_img