BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, Hikmat Ginanjar mengaku kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dilakukan secara daring selama pandemi COVID-19 tidak optimal. Oleh karna itu, siap mengejar ketertinggalan dengan program yang telah disiapkan.
“Selama menerapkan daring, hampir secara keseluruhan pembelajaran dirumah tidak menghasilkan sesuatu yang optimal,” kata Hikmat di Yayasan Taruna Bakti Jalan Riau Kota Bandung Jabar Selasa (11/1/2022).
Menurutnya, teknologi secanggih apapun tidak bisa menggantikan figur guru secara langsung. Untuk itu, Disdik Kota Bandung mengupayakan untuk pemulihan pendidikan agar mengoptimalkan pencapaian di dunia pendidikan.
BACA JUGA: Jawa Barat Buka Kelas Bisnis Digital Bagi Siswa SMK
“Kami hadirkan program Sekolah Penggerak, dimana semua dioptimalkan mulai dari tenaga pengajar, Kepala Sekolah, Komite Sekolah termasuk orang tua,” ucapnya.
Dijelaskannya, sekolah menjadi salah satu media untuk merubah yang awalnya pendidikan adalah wajib, menjadi suasana menyenangkan.
“Termasuk pembasmian perundungan atau bully dilingkungan pendidikan. Dengan demikian anak akan bebas bully agar dapat mempercepat akselarasi serta meningkatkan kompetensi siswa,” kata dia.
lebih lanjut Hikmat mengungkapkan, selama daring kompetensi siswa tidak optimal. Dengan begitu, pihaknya pun akan memaksimalkan agen perubahan.
BACA JUGA: Tanggapan Keluarga Korban Soal Tuntutan Hukuman Mati Herry Wirawan
“Seperti yang saya katakan tadi perombakan besar untuk guru, Kepala Sekolah, dan lainnya lewat agen perubahan. Dan itu menjadi Pekerjaan Rumah (PR) kita untuk pemulihan pendidikan. Kita kejar ketertinggalan itu lewat Sekolah Penggerak dengan agen perubahan,” kata dia.
(Yusuf Mugni/Anthika Asmara)
 Kota Bandung, Hikmat Ginanjar mengaku kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dilakukan secara daring selama pandemi COVID-19 tidak optimal.){kind=link}