spot_img
Jumat 26 April 2024
spot_img
More

    Jawa Barat Buka Kelas Bisnis Digital Bagi Siswa SMK

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat mulai membuka kelas perdana Kurikulum Bisnis Digital bagi SMK Jawa Barat di SMK Negeri 1 Bogor, Selasa (11/1/2022). Program pelatihan kelas bisnis digital ini bekerjasama dengan Shopee Indonesia.

    Adapun pelatihan, dilaksanakan hingga 12 bulan mulai Januari 2022 dengan melibatkan 206 sekolah kejuruan di Jawa Barat.

    Dari jumlah tersebut, ada sekitar 406 guru yang mengikuti training of trainer. Sedangkan jumlah siswa yang akan mengikuti pelatihan sebanyak 26.312 siswa.

    Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, berharap melalui kurikulum bisnis digital ini dapat menelurkan generasi penerus yang kompeten dan adaptif terhadap perubahan tantangan global, sehingga lulusan SMK siap memasuki dunia kerja.

    “Dengan begitu anak-anak SMK Jawa Barat akan juara di bidang digital, akan banyak diserap pasar, dan didoakan juga mayoritas menjadi wirausaha,” ujar Ridwan Kamil.

    BACA JUGA: Akhir Tahun, Jawa Barat Berhasil Ekspor Senilai USD 35,9 Juta dari 44 Perusahaan

    Mengingat saat ini Indonesia sedang menghadapi disrupsi, di mana salah satunya disrupsi 4.0 maka lahirnya kurikulum bisnis digital menjadi salah satu bentuk kekuatan di dunia pendidikan. Khususnya, dalam beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan teknologi.

    Melalui kurikulum bisnis digital ini juga, bisa memberi kesempatan kepada guru dan siswa untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan atau soft skill dalam penyelenggaraan bisnis digital. Pembelajaran digital juga akan melahirkan wirausaha-wirausaha yang bisa menekan angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui percepatan pertumbuhan ekonomi daerah.

    Ridwan Kamil menyebut, SMK di Jawa Barat masih tertinggi dalam persentase penganggurannya. Artinya, kurikulumnya masih konvensional. Sementara Dunia sudah berubah, di mana disrupsi telah tiba, sehingga akan menjadi ancaman jika tidak melakukan perubahan.

    “Cara di Jawa Barat adalah menggandeng institusi 4.0. Shopee adalah institusi 4.0 di bidang e-commerce maka ada kurikulum bisnis digital. Nanti ada kurikulum microsoft, kurikulum tambahan dari Hyundai, dari Samsung, dari semua  industri yang membuat SMK ini nantinya nyambung dengan kebutuhan kerja,” katanya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan tujuan dari Kurikulum Bisnis Digital yaitu memberi kesempatan kepada guru untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampulan alias soft skill. Sehingga, Tenaga pendidik dan siswa SMK di Jawa Barat mampu memiliki daya saing di bidang penyelenggaraan bisnis digital dan kewirausahaan.

    “Sehingga ke depan dapat mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui percepatan dan meningkatkan kesejateraan masyarakat melalui percepatan pertumbuhan ekonomi,” ujar Dedi Supandi.

    BACA JUGA: PT MUJ Bantu Pemprov Jawa Barat Buka Keran Ekspor

    Adapun ruang lingkup kerjasama, Dedi Supandi menyampaikan menyangkup penyusunan kurikulum, modul dan bahan ajar secara bersama antara pihak SMK dengan Shopee, sosialisasi program kegiatan kepada pihak SMK, training of trainer (ToT) bagi guru SMK, pelatihan bagi siswa SMK dengan lintas program keahlian, praktik kerja lapangan, magang dan rekruitmen karyawan Shopee.

    “Persiapan sendiri telah dilaksanakan sejak Juni 2021 lalu dengan melakukan sosialisasi, penyusunan Kurikulum dan penyusunan bahan ajar dan modul. Sedangkan ToT untuk guru SMK dilakukan sejak September dan berakhir awal Desember 2021,” katanya.

    Dedi Supandi melanjutkan, setelah guru mengikuti Tot makan dapat melatih siswa melalui tiga cara, pertama bagi kela x dilaksanakan secara crash program sesuai dengan keunggulan sesuai dengan kondisi sekolah. Dan bagi SMK pusat (SMK-PK) bisa dilaksanakan melalui program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja (P5BK) pilihan kewirausahaan selama 2 jam per minggu.

    “Kedua, bagi siswa kelas XI bisa diintegrasikan dalam mata pelajaran produk kratif dan kewirausahaan (PKK) selama 2 jam per minggu. Dan ketiga, bagi kelas XII bisa dilaksanakan secara crash program juga,” katanya.

    BACA JUGA: Jawa Barat Daerah Paling Banyak Penyalahgunaan Narkoba Jarum Suntik

    Dedi menyampaikan, pihaknya berharap kerjasama ini bisa terus berlanjut setiap tahun sehingga dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berwirausaha.

    “Monotoring dan evaluasi kegiatan bisa dilaksanakan bersama sehingga keberhasilan pelatihan akan lebih optimal,” kata dia.

    (Anthika Asmara)

    Berita Terbaru

    spot_img