spot_img
Minggu 19 Mei 2024
spot_img
More

    Kicauan Ferdinan di Twitter Tuai Kecaman, Sejumlah Tokoh Minta Proses Hukum

    JAKARTA,FOKUSJabar.id: Kicauan @FerdinandHaean3 yang diunggah Selasa 4 Januari 2022 pukul 10.54 WIB sempat viral dan saat ini sudah dihapus. Kendati begitu, banyak warganet yang sudah membuat tangkapan layar atas kicauan tersebut.

    “Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, DIA lah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela,” demikian kicauan Ferdinand yang dihapus di akun Twitternya saat dilihat Rabu 5 Januari 2022. Atas kicauan tersebut, sejumlah kecaman datang dari berbagai kalangan.

    Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas sangat menyesalkan adanya pernyataan itu, terlebih seorang politisi seharusnya punya sikap dan perilaku yang bisa menjaga persatuan dan kesatuan.

    BACA JUGA: Kicauan Ferdinan di Twitter Tuai Kecaman, Sejumlah Tokoh Minta Proses Hukum

    “Saya sangat menyesalkan komentar sinis yang disampaikan saudara Ferdinand Hutahaen. Ini jelas sangat disayangkan,” kata Anwar melalui rilisnya Rabu (5/1/2022).

    “Yang menjadi pertanyaan saya, mengapa kata-kata seperti itu bisa keluar dari seorang yang bernama ferdinand hutahaean. Katanya politisi yang katanya sangat menghargai perbedaan dan tidak mau ada di negeri ini ada orang atau pihak-pihak yang menghina dan atau merendahkan Tuhan dan atau agama orang lain, tetapi mengapa hal ini dia langgar dan lakukan sendiri ya?,” kata dia menambahkan.

    Anwar Abbas mengaku bahwa pernyataan ini sangat menyakiti umat islam.

    BACA JUGA: Samsung Galaxy s21 FE 5G Warnai Pasar Smartphone awal tahun 2022

    Pihaknya mengimbau agar ferdinand hutahaen secara rendah hati meminta maaf kepada umat Islam agar pernyataannya tersebut tidak membuat gaduh negeri ini.

    Sementara itu, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mendesak agar yang bersangkutan diproses hukum atas cuitannya di Twitter, karena dianggap telah melakukan penodaan agama.
    HNW menyatakan bahwa dugaan penodaan agama yang dilakukan Ferdinand tidak hanya melanggar hukum, melainkan menciderai para pendiri bangsa Indonesia.

    “Para tokoh pendiri bangsa, kata dia, tidak memandang agama saat mempersatukan bangsa.Bapak-bapak bangsa di panitia 9 dan PPKI, mereka persatukan bangsa dan negara dengan Pancasila dan UUD 1945 (Pasal 29).Maka penodaan agama (yang diakui di Indonesia) selain langgar hukum, juga khianati pendiri RI,” kata Hidayat Nur Wahid dikutip dari akun Twitternya, Rabu (5/1).

    Dia menegaskan bahwa Bangsa Indonesia bukan negara agama, tetapi negara yang hormati dan tidak menodai agama.

    (**)

    Berita Terbaru

    spot_img