BANJAR,FOKUSJabar.id: Istri mantan Wali Kota Banjar Herman Sutrisno, Ade Uu Sukaesih yang juga menjabat sebagai Wali Kota Banjar saat ini, mengaku dalam kondisi yang tidak baik semenjak Herman ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK.
Hal tersebut terungkap ketika Ade Uu memberikan sambutan dalam acaran Hari Amal Bhakti HAB) ke-76 Kemenag RI. Senin (3/1/2022).
Dalam kegiatan tersebut Ade menceritakan bahwa kondisinya saat ini sedang tidak jelas. Dia mengatakan dirinya sangat kaget dengan apa yang telah terjadi.
“Keadaan sekarang gonjang ganjing. Kita semua kaget terutama keluarga dan saya yah. Tapi saya menghormati proses hukum,” katanya.
BACA JUGA: Kemenag Banjar Peringati HAB ke-76
Selain itu, Ade juga menyebutkan bahwa dirinya harus bangkit dan harua tetap menjalankan amanah yang di embannya.
“Saya berusaha bangkit dan menghadapi semua ini. Saya bisa berada disini. Amanah saya besar dan saya harus selesaikan dengan baik,” kata dia.
Ade juga berpesan agar aparatur sipil negara (ASN) dilingkungan Pemerintah Kota Banjar tetap bekerja dengan baik meski sedang ada di kondisi sekarang ini.
“Bekerjalah engkau dalam keadaan apapun dan allah akan selesaikan dengan baik. Kita tetap kondusif. Pekerjaan kita masih banyak,”terangnya.
Selain itu, Ade meminta kepada masyarakat Kota Banjar agar tidak terus-terusan menbicarakan hal-hal yang sebetulnya itu akan merugikan dirinya sendiri.
“Untuk masyarakat kita jangan berbicara gosip gosip dan lain sebagainya, jangan sampai itu jadi dosa untuk kita semua,” katanya.
Bahkan saat ini orang nomor satu di Kota Banjar ini terkesan menghindar dari sorotan awak media. Padahal sosok beliau ini merupakan salah satu pemimpin yang selalu tampil eksis di hadapan kamera.
Namun, sosoknya itu terkesan sedang menutup diri dari sorotan media. Bahkan setelah dirinya membeberkan kondisinya dalam sebuah sambuatan seperti tadi. Ade tetap tidak mau untuk dimintai keterangan apapun.
BACA JUGA: 20 Anak Punk di Kota Banjar Terjaring Satpol PP
Setelah kegiatan HAB ke-76 Kemenag RI tadi beliau hanya mengatakan satu kata “Permisi” kepada para wartawan yang ingin meminta keterangan kepadanya sambil berangkai menaiki kendaraan Dinasnya.
(Budiana Martin/Anthika Asmara)
