spot_img
Sabtu 20 April 2024
spot_img
More

    Mudahkan Pelayanan Publik, Pemkot Bandung Hadirkan MPP dan GPP

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memindahkan pembangunan Mal Pelayanan Publik (MPP) dari Pasar Kosambi ke Jalan Cianjur 34. Lokasi baru tersebut merupakan aset milik Pemkot Bandung.

    Pada Desember 2021, MPP di Jalan CIanjur ditargetkan sudah dapat beroperasi. Pemindahan tersebut sebagai dampak dari pandemi Covid-19 dan progres pembangunan MPP tidak berjalan dengan lancar.

    “Di sana ada ruang serba guna eks Puskesmas Ahmad Yani, jadi kita manfaatkan. Sifatnya tidak membangun dari nol. Kita rehabilitasi interior dan eksteriornya sehingga layak menjadi MPP,” kata Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bandung, Rachmat Satiadi di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Jabar, Kamis (17/6/2021).

    Saat ini, kata Rachmat, progres rehabilitasi sudah mencapai 90 persen. Ia optimis MPP bisa segera beroperasi di Desember 2021 dan akan tersedia 32 instansi yang dapat melayani lebih dari 100 jenis layanan.

    BACA JUGA: Terdakwa Korupsi RTH Bandung Dituntut 9 Tahun Penjara

    “Termasuk manajemen lalu lintas supaya masyarakat tidak bingung ketika harus datang. Insya Allah, target Desember kita mulai operasional. Di sana ada taman juga, itu sesuai syarat dari KemenpanRB,” kata Rachmat.

    Sedangkan untuk Gerai Pelayanan Publik (GPP) akan dibangun di wilayah Sumarecon, Gedebage, untuk melayani masyarakat Bandung Timur. GPP merupakan bentuk kolaborasi antara Pemkot dengan pihak swasta yakni Sumarecon.

    “Menurut KemenpanRB tidak boleh ada dua MPP sehingga di Sumarecon dibuatlah GPP. Mulai dari isinya, bangunan tiga lantai dari mereka. Jaringan dan perangkat lunak diisi oleh kita,” kata dia.

    Nantinya, kata Rachmat, akan ada 17 instansi yang melayani kurang lebih 50 jenis pelayanan di GPP tersebut.

    “Seminggu ini kita sudah mengisi perangkat lunak dan keras, kita siapkan tenant. Insya Allah akhir Juni kita sudah bisa simulasi. Rencana soft launching pada 29 Juni, tapi karena kondisi pandemi jadi akan dijadwalkan ulang, mudah-mudahan awal Juli sudah bisa launching,” Rachmat menjelaskan.

    Pihaknya berharap, hadirnya GPP dan MPP bisa mempermudah masyarakat dalam hal kebutuhan pelayanan publik. Karena di MPP dan GPP, nanti semua layanan pemerintah akan hadir di sana.

    “Konsepnya MPP itu instansi pemerintah kota dan instansi lain kita kumpulkan, sehingga mereka tidak perlu lagi mencari tempat yang tersebar, tapi bisa diselesaikan di satu tempat,” kata dia.

    (Yusuf Mugni/Ageng)

    Berita Terbaru

    spot_img