GARUT,FOKUSJabar.id: Puluhan warga Kampung Panyeuseupan, RT02/07, Desa Sukaluyu, Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut Jawa Barat (Jabar), gotong royong memperbaiki jalan amblas akibat Tembok Penahan Tanah (TPT) ambruk, Sabtu (2/1/2021) malam.
Seperti diketahui, TPT tersebut ambruk karena tak kuat akibat cuaca ekstrem yang melanda wilayah setempat.
Ketua RW07, Cecep Kuswara mengatakan, perbaikan kerusakan jalan tersebut sebagai langkah tanggap darurat agar bisa kembali dilalui warga. Jika tidak, dapat membahayakan pengguna jalan dan akan menimbulkan kerusakan yang lebih parah.
BACA JUGA: TPT Panyeuseupan Garut Ambruk, Warga 1 RT Terisolir
“Dalam perbaikan ini, kami bersama warga membuat jembatan sementara dari pohon bambu. Minimal bisa dilalui pejalan kaki,” kata Cecep, Minggu (3/1/2021).
Selain membuat jembatan, warga juga menopang bahu jalan agar tidak terjadi kerusakan susulan.
Menurut Cecep, untuk memperbaiki secara permanen dibutuhkan sekitar satu truk pasir dan batu serta 20 sak semen. Untuk itu, Dia berharap, Pemerintah Desa (Pemdes) Sukaluyu dan Pemda Garut mengalokasikan anggaran bencana.
“Harapan kami tentunya Pemdes Sukaluyu dan Pemda Garut segera mengalokasikan anggaran untuk perbaikan jalan terdampak TPT ambruk,” kata Cecep.
Secara terpisah, Anggota Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Sukaluyu, Dadang Haeruman mengapresiasi semangat kebersamaan warga Kampung Panyeuseupan. Betapa tidak, tanpa harus menunggu penanganan dari pemerintah, mereka sudah lebih dulu melakukan upaya tanggap darurat.
“Semangat kebersamaan gotong royong di Kampung Panyeuseupan masih sangat terjaga dan harus tetap dipertahankan. Semangat gotong royong adalah modal utama untuk membangun,” kata Dadang.
Sebelumnya FOKUSJabar mengabarkan, tak kuat diguyur hujan terus menerus, TPT sekitar 20 meter (panjang) dan tinggi 3 meter yang berloksi di Kampung Panyeuseupan RT02/07, Desa Sukaluyu, Kecamatan Sukawening Kabupaten Garut Jawa Barat (Jabar) ambruk, Sabtu (2/1/2021).
TPT yang berada di bibir sungai tersebut ambruk dan menggerus Jalan Lingkungan (Jaling) yang saban hari digunakan masyarakat setempat.
Tokoh muda Kampung Panyeuseupan, Angga Aditia mengatakan, ambruknya TPT mengganggu aktivitas warga yang hendak ke luar Kampung. Tak hanya itu, para petani pun kesulitan mengangkut hasil tani mereka.
“Saat ini warga yang hendak ke luar Kampung harus memutar arah. Saya minta pemerintah segera memperbaikinya,” harap Angga.
(Andian/Bambang)
