spot_img
Kamis 2 Mei 2024
spot_img
More

    Tangani Covid-19, RSUD Kota Banjar Usulkan 3.500 Rapid Test Reagen

    BANJAR,FOKUSJabar.id: RSUD Kota Banjar mengusulkan 3.500 alat test cepat atau rapid test reagen, mengingat  penyabaran Covid-19 semakin meluas. Rapid Test Reagen diklaim bisa menditeksi virus lebih cepat dan akurat.  

    Direktur RSUD Kota Banjar drg.Eka Lina Liandari mengatakan, pihaknya telah mengusulkan alat tes cepat Reagen atau alat ekstrasi yang dapat digunakan dalam pengecekan spesimen. Reagen ini kata Eka, berisi sejumlah senyawa kimia untuk mendeteksi penyebab penyakit Covid-19.

    “Rapid test Reagen ini kebutuhannya untuk Test swab dan kami sudah usulkan penambahan sebanyak 3.500 Reagen, karena stok persediaan saat ini tinggal 100 Reagen,” katanya pada awak media, Sabtu (19/12/2020).

    BACA JUGA: Operasi Yustisi di Kota Banjar Diperketat Jelang Natal dan Tahun Baru

    Kebutuhan pemeriksaan pasien Covid-19 di RSUD Kota Banjar sendiri menyesuaikan jumlah kapasitas tempat tidur atau sekitar 50 Rapid Test Reagen setiap harinya. Namun meski demikian kebutuhan reagen di Kota Banjar memerlukan jumlah alat yang banyak karena tim satuan tugas (Satgas) sering melakukan tracking atau pemeriksaan terhadap orang yang kontak erat dengan yang terkonfirmasi positif virus corona.

    “Kalau untuk kebutuhan pasien sesuai dengan tempat tidur, ya sekitar 30-an atau maksimal 50 reagen. Namun untuk perbandingannya itu 1 berbanding 30 yang mana satu pasien positif harus dilaksanakan tracking kepada kontak erat sebanyak 10 hingga 30 orang,” kata Eka.

    Lebih lanjut, Eka menjalaskan, sebelumnya pihaknya memiliki stok reagen sebanyak 2.500 yang digunakan Rumah Sakit 500 Reagen sedangkan yang 2000 Reagen digunakan saat tracking terhadap orang yang memiliki kontak erat dengan pasien positif Covid-19.

    Sementara itu, Juru Bicara Satgas penanganan pencegahan Covid-19 Kota Banjar, Agus Nugraha mengatakan bahwa pengadaan alat Test cepat atau Reagen itu bersumber dari anggaran BTT covid-19.

    “Ya harganya lumayan besar, tapi kita butuh untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19 di Kota Banjar,” katanya.

    Saat ini Pemerintahan Kota Banjar dikatakan Agus, hampir setiap hari melakukan tracking terhadap orang yang kontak erat, karena terus meningkatnya pasien terkonfirmasi positif di Kota Banjar.

    “Peningkatan kasus terus meningkat, saat ini di Banjar total kasus positif ada 254 kasus dengan rincian 64 positif aktif, 182 selesai menjalani perawatan dan 8 orang meninggal dunia,” katanya.

    (Budiana Martin)

     

    Berita Terbaru

    spot_img