spot_img
Senin 20 Mei 2024
spot_img
More

    Investasi Mesin Ampuh Pemulihan Pasca-Covid-19

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Gubernur Jabar Ridwan Kamil (Emil) mengatakan bahwa investasi merupakan mesin ampuh yang bisa mempercepat pemulihan ekonomi Jabar yang terpuruk akibat Covid-19.

    Jabar pun berkomitmen meningkatkan investasi dan mempertahankan predikat Jabar sebagai provinsi terdepan dalam hal investasi.

    Potensi beberapa wilayah di Jabar memiliki banyak alasan yang sangat kuat bagi para investor untuk menanamkan modal, meskipun saat ini masih dalam situasi pandemi.

    “Yang paling penting adalah infrastruktur berkualitas bisa hadi di Provinsi Jabar,” kata Emil di acara West Java Investment Summit (WIJS) 2020 yang dihadiri 700 investor melalui telekonference dari Hotel Savoy Homann Kota Bandung, Senin (16/11/20).

    BACA JUGA: Investasi di Jabar, Dubes Yaman Akan Bawa Investor

    Emil mengatakan bahwa kekuatan lain yang dimiliki Pemprov Jabar adalah kualitas sumber daya manusia. Rata-rata SDM masyarakat Jabar selalu memiliki kegigihan yang tinggi untuk berdaya saing dan sangat berkualitas di berbagai bidang.

    “Jabar ini wilayah paling kompetitif dan produktif di Indonesia, dan saya yakin bisa bersaing dengan negara tetangga, semacam Thailand serta Vietnam,” kata dia.

    Sementara itu, Kepala BI Perwakilan Jabar Herwanto mengatakan bahwa WJIS 2020 merupakan momen tepat menyiapkan fondasi kuat setelah Covid-19, dan semua pihak harus mendukung.

    Menurut catatat BI, pertumbuhan ekonomi Jabar mengalami perbaikan dari asalnya triwulan II/2020 minun 11 persen kini di triwulan III minus 8,95 persen.

    “Kuncinya ada di pemerintah kabupaten/kota, bagaimana mereka menyediakan regulasi yang mempermudah proyek-proyek ini,” kata Herawanto.

    Kemudahan berinvestasi yang di antaranya dilakukan melalui adaptasi kebiasaan baru, otomatis akan mendorong tingkat konsumsi rumah tangga. Dengan realisasi investasi cepat, akan meningkatkan konsumsi rumah tangga yang tadinya anjlok 5,92 persen kini hanya minus 2 persen.

    (Solihin)

    Berita Terbaru

    spot_img