BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung meminta tiap Kecamatan dan Kelurahan menyiapkan Rumah isolasi untuk warganya yang terkena Covid-19.
Hal itu, dilakukan karena angka penularan Covid-19 di Kota Bandung mengalami peningkatan. Bahkan, saat ini rumah sakit yang dijadikan tempat isolasi hampir penuh terisi.
“Kita minta minimal di satu Kecamatan harus punya tempat isolasi, bahkan saya inginnya satu Kelurahan itu ada satu tempat isolasi, khawatir saja ruangan isolasi mengandalkan yang disiapkan oleh pemerintah Kota,” kata Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung Ema Sumarna di Balai Kota Bandung Jalan Wastukencana Jabar Rabu (11/11/2020).
“Tapi gugus tugas Kecamatan itu kita dorong agar harapannya ada rumah singgah untuk isolasi, ” kata dia.
Ema mengatakan, saat ini jumlah pasien sudah mencapai 76 persen kapasitas ruang isolasi yang disiapkan Pemkot Bandung.
BACA JUGA: Warga Temukan Mayat Bayi Ditumpukan Sampah Pasar Caringin Bandung
“Tentunya pemerintah kota sekarang harus mencari tempat fasilitas di luar rumah sakit, bisa saja seperti di Jakarta ada hotel yang dijadikan seperti rumah sakit (tempat isolasi). Nah, Bandung sekarang harus siap seperti itu,” kata Ema.
Ema juga mengatakan, Rumah Sakit Keluarga Ibu dan Anak (RSKIA) yang selama ini menjadi tempat isolasi pasien tanpa gelaja, kini mulai menerima pasien dengan gejala.
“Kalau sudah over capacity belum, tapi sekarang ini sudah dalam kategori maksimal digunakan yaitu RSKIA yang tadinya hanya untuk tanpa gejala sekarang masuk ke kategori yang bergejala yang dirawat di sana,” kata dia.
Ema menambahkan, Pemkot masih memiliki sejumlah tempat isolasi untuk pasien tanpa gelaja di beberapa hotel di Kota Bandung.
“Kita masih punya dua hotel yakni hotel S dan hotel U, sekarang kita sedang mempersiapkan hotel C di satu kawasan masih di daerah Bandung Utara dan Barat. Ini dalam antisipasi, dan akan kita laporkan ke Pak Wali Kota,” kata Ema.
(Yusuf Mugni/Agung)
